Suara.com - Isuzu Panther sudah tak lagi diproduksi. Namun, keberadaannya di pasar mobil bekas tetap menggeliat. Diketahui, PT Isuzu Astra Motor Indonesia resmi menghentikan produksi Isuzu Panther sejak tahun 2021.
Meski begitu, permintaan mobil Isuzu Panther bekas justru terus meningkat sampai hari ini, terutama di daerah-daerah. Bahkan, model keluaran tahun 2019–2021 seperti Grand Touring masih ditawarkan di angka di atas Rp 250 juta. Harga yang cukup tinggi untuk mobil sekelasnya.
Isuzu Panther dikenal sebagai "rajanya diesel". Mobil ini menempati segmen MPV yang sangat diminati sejak pertama kali diluncurkan tahun 1991.
Dengan bentuk bodi kotak khas era 90-an, mobil ini berhasil memikat hati masyarakat Indonesia. Memasuki era 2000-an, hadir versi kapsul yang tampil lebih modern dan tetap bertahan hingga produksi terakhir.
Lantas, apa yang membuat harga Isuzu Panther bekas tetap tinggi? Mobil ini memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya buruan banyak orang, terutama mereka yang mencari kendaraan tangguh, irit, dan mudah perawatan.
Berikut beberapa keunggulan yang membuat harga Isuzu Panther tetap tinggi di pasaran mobil bekas, dikutip dari berbagai sumber.
1. Mesin Mudah Diservis dan Disetel Manual
Salah satu alasan mengapa harga mobil Panther bekas tetap tinggi adalah kemudahan perawatan mesinnya. Isuzu Panther dibekali mesin diesel 4JA1 berkapasitas 2.499 cc OHV yang mengusung teknologi Direct Injection.
Mesin ini tidak membutuhkan komputerisasi rumit seperti mesin modern, karena semua pengaturannya masih bisa dilakukan secara manual.
Teknologi tersebut memungkinkan pemilik untuk melakukan penyetelan daya sesuai kebutuhan. Bahkan, beberapa varian sudah dilengkapi turbocharger, yang tak hanya menambah tenaga tapi juga membantu menekan emisi.