Suara.com - Produsen mobil listrik asal China, Xpeng pernah sesumbar bila perusahaan sudah bisa balik modal pada akhir tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Xpeng, Brian Gu dalam sebuah sesi wawancara belum lama ini.
"Saya pikir suatu saat di tahun depan, mungkin menjelang akhir tahun depan, kita akan mencapai titik balik modal... Kami berada dalam posisi yang sangat yakin bahwa hal itu akan menjadi lebih mungkin," kata Brian Gu, akhir tahun lalu, dikutip Kamis (17 April 2025).
![Mobil listrik Xpeng G6 dipamerkan di Jakarta pada awal Maret 2025. [Suara.com/Liberty Jemadu]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/16/30096-xpeng-g6.jpg)
Lebih lanjut, Brian Gu, mengklaim bahwa Xpeng memiliki permintaan yang kuat untuk model-model baru dan ekspansi ke pasar-pasar luar negeri juga akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
"Saya pikir Xpeng memang sedang memasuki siklus super," kata Gu.
Sejauh ini penjualan mobil listrik Xpeng memang cukup terbantu dengan adanya subsidi dari pemerintah China untuk pertukaran mobil lama dengan kendaraan listrik dan mobil yang lebih hemat bahan bakar.
Sedangkan tahun ini Xpeng berencana meluncurkan empat model baru tahun ini dan akan meningkatkan ekspansi di pasar luar negeri selain Amerika Utara, di mana kendaraan listrik China menghadapi tarif 100%.
"Mobil China terancam dikenakan tarif lebih dari 20% untuk penjualan di Eropa, tetapi para pembuat mobil saat ini tengah menjajaki semua opsi untuk mengatasi masalah tarif tersebut," ungkap Gu.
Xpeng Diprediksi Bangkrut
Baca Juga: Krisis Neta Auto: Ketika Janji Mobilitas Listrik Berujung Tuntutan Diler
Dalam sebuah sesi diskusi, para panelis yang berisi pakar industri otomotif China dalam acara Auto Market Hot Topics+ yang digelar Tencent News pada pekan ini memprediksi bila Xpeng berpotensi untuk gulung tikar.