Kisah Unik yang Bikin Heran, Tukang Parkir Kena Tilang Elektronik Gegara Tak Pakai Helm

Rabu, 16 April 2025 | 13:25 WIB
Kisah Unik yang Bikin Heran, Tukang Parkir Kena Tilang Elektronik Gegara Tak Pakai Helm
Ilustrasi tukang parkir yang tengah menata motor [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untungnya, pihak kepolisian tidak tinggal diam. Mereka menyediakan jalur penyelesaian, mulai dari portal online hingga layanan tatap muka di kantor Samsat. Seolah menyadari bahwa tidak semua yang tertangkap kamera ETLE adalah "penjahat" sesungguhnya.

Para ahli dan komunitas tukang parkir pun angkat bicara, mengusulkan solusi kreatif seperti rompi khusus yang bisa dikenali sistem ETLE. Ide cemerlang ini bisa jadi jembatan antara kemajuan teknologi dan kearifan lokal.

Kisah ini mengajarkan kita bahwa di balik gemerlap modernisasi, masih ada celah-celah yang perlu dijahit dengan kebijaksanaan. Mungkin inilah saatnya teknologi belajar untuk lebih 'memanusiawi', sementara kita semua belajar beradaptasi dengan perubahan zaman.

Namun, secanggih apa pun sebuah sistem, ia tetaplah alat. Di balik layar, dibutuhkan kebijaksanaan manusia agar teknologi benar-benar memberi manfaat maksimal. Karena pada dasarnya, aturan bukan hanya soal hitam dan putih, tapi juga tentang memahami konteks, situasi, dan sisi manusiawi dari setiap pelanggaran.

Bayangkan seseorang melanggar marka jalan karena harus menghindari kecelakaan, atau melaju pelan di jalur kosong karena membawa orang sakit. Dalam situasi seperti itu, apakah benar jika hanya angka dan sensor yang menentukan hukuman? Inilah alasan mengapa peran manusia tetap vital, bahkan di tengah gelombang otomatisasi.

Sistem ETLE memang punya potensi besar untuk mengurangi pungli, meningkatkan disiplin, dan membuat jalanan lebih tertib. Tapi agar manfaat itu terasa adil dan merata, dibutuhkan sistem yang tidak hanya tegas, tapi juga bijaksana. Di sinilah “sentuhan manusia” menjadi pelengkap yang membuat teknologi lebih manusiawi.

Pepatah lama berkata, "teknologi hebat pun tak akan sempurna tanpa campur tangan manusia."

Maka, harapan kita ke depan, semoga ETLE tak sekadar menjadi penegak hukum yang dingin dan kaku, tapi mampu menjadi mitra cerdas yang tetap menghargai sisi kemanusiaan dalam setiap pengambilan keputusan. Karena pada akhirnya, tujuan utama dari semua ini adalah: menciptakan lalu lintas yang tidak hanya tertib, tetapi juga adil dan berempati.

Baca Juga: Korban Nopol Palsu: Sisi Gelap Tilang Elektronik Bikin Pemilik Honda Brio Meradang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI