Nissan Pilih Pangkas Produksi Model Terlaris untuk Pasar AS Dampak Tarif Impor Trump

Manuel Jeghesta Nainggolan
Nissan Pilih Pangkas Produksi Model Terlaris untuk Pasar AS Dampak Tarif Impor Trump
Logo Nissan. (Shutterstock)

Nissan Pilih Pangkas Produksi Model Terlaris untuk Pasar AS

Suara.com - Pabrikan mobil asal Jepang, Nissan memilih untuk memangkas produksi Nissan Rogue sebagai model terlaris di pasar Amerika Serikat (AS) dampak kebijakan tarif impor baru dari Donald Trump.

Berdasarkan informasi dari seseorang yang mengetahui masalah tersebut, Nissan berencana untuk mengurangi produksi Rogue sebanyak 13.000 kendaraan di pabriknya yang berada di Kyushu Jepang selama tiga bulan ke depan.

Melansir Investing, Selasa (15 April 2025), pemangkasan ini mewakili lebih dari seperlima dari 62.000 Rogue yang terjual di AS pada kuartal pertama tahun 2025. Pemangkasan ini juga akan mengurangi jam kerja di pabrik Kyushu, yang merupakan pabrik terbesar Nissan.

Produsen mobil terbesar ketiga di Jepang ini menjadi pabrikan alng terdampak dibandingkan para pesaingnya, seperti Toyota dan Honda. Nissan menghadapi tantangan lebih besar dari tarif 25% yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada semua impor mobil ke negara tersebut. 

Baca Juga: Nostalgia Bebek Modern: Pesona Kembaran Honda Supra X yang Siap Tantang Raja Jalanan

Ilustrasi Nissan Rogue yang saat ini sudah dijual.[fivestarnissan.com]
Ilustrasi Nissan Rogue yang Saat Ini Sudah Dijual untuk Pasar Amerika Serikat (AS). [Foto: fivestarnissan.com]

Tidak hanya Nissan, perusahaan pembuat mobil seperti Honda, Stellantis, dan Hyundai, dilaporkan juga memilih untuk menghentikan produksi di luar AS dan mengalihkan lebih banyak produksi ke negara tersebut, menyusul pemberlakuan tarif baru.

Meski demikian, penjualan mobil di Amerika Serikat belakangan memang mulai tertekan oleh jajaran produk yang dinilai mulai ketinggalan jaman dan kurangnya model hybrid yang mulai banyak disukai konsumen.

Sementara di China, sebagian besar penjualan Nissan memang mulai tergeser oleh perusahaan kendaraan listrik lokal.

Nissan dan Honda Batal Merger

Perusahaan otomotif asal Jepang Honda dan Nissan batal melanjutkan rencana merger karena ketidaksepakatan mengenai struktur manajemen.

Baca Juga: Menerjang Lumpur, Menembus Batas: Kisah Heroik CRF250R di Arena Kejurnas Motocross Wonosobo

Honda mengusulkan Nissan sebagai anak perusahaan sebagai upaya mempercepat pengambilan keputusan. Sementara Nissan tengah berjuang dengan penjualan yang lesu di pasar utama mencoba teguh dengan pendirian untuk tetap menjadi perusahaan induk.

Komentar