Krisis Neta Semakin Parah: Mobil Tak Dikirim, Pabrik Digeruduk Orang-orang Dealer

Liberty Jemadu
Krisis Neta Semakin Parah: Mobil Tak Dikirim, Pabrik Digeruduk Orang-orang Dealer
Pabrik Neta di fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor, Pondok Ungu, Bekasi, Jumat (31/5/2024)

Para dealer Neta mengeluh mobil mereka tak kunjung dikirim. Dikejar-kejar konsumen dan bank.

Andalkan Pasar Asia Tenggara

Neta mengalami krisis finansial sejak akhir 2024, ketika banyak pegawai yang dipecat dan gaji dipangkas. Pendiri Neta, Fang Yunzhou juga telah mengambil alih kontrol perusahaan dari CEO Zhang Yong, yang dikenal kontroversial.

Sementara itu penjualan Neta juga terus turun. Perusahaan itu hanya menjual 487 unit mobil ada Januari dan Februari 2025. Sementara pada Maret kemarin, tidak ada data penjualan yang dibuka ke publik.

Jumlah penjualan ini bahkan lebih kecil dari merek-merek China lain yang sudah menyatakan kebangkrutan.

Baca Juga: Pendatang Baru Aion Kalahkan Neta di Pasar Mobil Listrik Indonesia

Ketika penjualan di dalam negerinya ambruk, Neta semakin mengandalkan pasarnya di luar negeri, termasuk di Asia Tenggara. Di Thailand baru-baru ini Neta mengumumkan menerima lebih dari 1200 pemesanan.

PT Neta Auto Indonesia Umumkan Harga Resmi Neta V-II. (Foto: Suara.com/Manuel Jeghesta)
PT Neta Auto Indonesia Umumkan Harga Resmi Neta V-II. (Foto: Suara.com/Manuel Jeghesta)

Sementara di Indonesia, selama Januari - Februari 2025, Neta hanya menjual sekitar 60 unit mobil yang didominasi oleh mobil listrik murah Neta VII. Mobil ini sudah dirakit di Tanah Air.

Sementara sisanya adalah dari SUV listrik Neta X, yang terjual sebanyak 56 unit selama dua bulan pertama 2025. 

Fang sebelumnya mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meraup untung pada 2026. Antara lain adalah dengan masuk ke bursa.

Neta berencana mengurangi beban perusahaan, antara lain dengan mengonversi utang ke dalam saham yang diyakini akan menarik lebih banyak investor.

Baca Juga: Neta Pastikan Baterai Neta V yang Dipasarkan di Indonesia Aman Meski Berstatus CBU

Tetapi krisis yang dialami Neta saat ini, sudah diramal oleh beberapa analis. Pasar mobil listrik China kini sedang mengalami persaingan yang ketat, dengan banyaknya jumlah pemain serta perang harga yang brutal. 

Komentar