Tak tanggung-tanggung, pemerintah Korsel memberikan bantuan mencakup pemotongan pajak, subsidi besar-besaran, hingga kucuran pembiayaan.
Untuk menjaga likuiditas industri otomotif, Korsel menaikkan dukungan pembiayaan menjadi 15 triliun won (sekitar USD 10,18 miliar) hingga 2025. Angka ini naik dari target sebelumnya sebesar 13 triliun won.
Dukungan ini akan menyasar produsen mobil, khususnya yang mengekspor ke AS dan sedang mengalami tekanan akibat tarif baru.
Pemerintah juga mengumumkan pemangkasan pajak pembelian mobil dari 5 persen menjadi 3,5 persen, berlaku hingga Juni 2025. Langkah ini diharapkan bisa mendorong permintaan dalam negeri dan menjaga roda produksi tetap berputar tanpa harus adanya PHK massal.