Jangan Main-Main dengan Gigi Netral di Turunan: Ini Bahayanya!

Sabtu, 12 April 2025 | 11:48 WIB
Jangan Main-Main dengan Gigi Netral di Turunan: Ini Bahayanya!
Ilustrasi Tuas Persneling Mobil
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak pengendara mobil, baik pemula maupun yang sudah merasa “senior”, masih sering menganggap enteng soal penggunaan gigi netral saat melaju di jalan menurun. Alasannya klise: biar irit bensin, katanya.

Padahal, kebiasaan ini bisa jadi bumerang yang mengintai keselamatan Anda setiap saat. Turunan bukanlah tempat untuk bereksperimen atau uji nyali, apalagi dengan transmisi netral yang justru memutus koneksi antara mesin dan roda.

Mengapa Gigi Netral di Turunan Itu Berbahaya?

Bayangkan Anda sedang mengayuh sepeda di turunan curam, lalu tiba-tiba remnya tidak berfungsi.

Seram, bukan? Nah, kondisi serupa bisa terjadi saat Anda mengemudikan mobil dengan posisi gigi netral di jalan menurun.

Kedengarannya sepele, tapi kenyataannya sangat berisiko. Ketika transmisi dipindah ke netral, mobil kehilangan akses ke engine brake, yaitu sistem pengereman alami dari putaran mesin yang biasanya membantu mengurangi kecepatan tanpa harus menginjak pedal rem.

Tanpa engine brake, mobil akan terus meluncur dengan kecepatan yang meningkat, apalagi jika jalannya panjang dan curam. Dalam situasi ini, satu-satunya yang menahan laju kendaraan hanyalah rem.

Tapi ingat, rem punya batas. Dipaksa bekerja keras terus-menerus, rem bisa panas berlebihan, kehilangan daya cengkeram, bahkan blong. Ketika itu terjadi, mobil bisa sepenuhnya kehilangan kendali.

Rem Blong: Momok Mengerikan di Turunan

Baca Juga: Mobil Bekas Underrated: Harga Semurah Brio Seken, Mesin Sekelas Honda Jazz, Intip Pesona Hyundai i20

Solusi Mengatasi Rem Blong dan Pencegahannya untuk Menghindari Kecelakaan (Freepik)
Solusi Mengatasi Rem Blong dan Pencegahannya untuk Menghindari Kecelakaan (Freepik)

Tanpa engine brake, satu-satunya penahan laju hanyalah rem. Ya, rem yang Anda injak terus-menerus tanpa jeda, seperti memaksa karyawan lembur tanpa makan dan istirahat—lelah, panas, lalu menyerah.

Inilah skenario klasik penyebab rem blong yang sering diremehkan. Saat rem dipaksa bekerja terus-menerus, kampas rem akan memanas secara ekstrem.

Suhu tinggi ini kemudian bisa menyebabkan minyak rem menguap, menciptakan gelembung udara dalam sistem pengereman, atau dikenal dengan istilah vapor lock.

Akibatnya? Pedal rem terasa enteng tapi mobil tetap meluncur liar tanpa henti. Daya pengereman lenyap, dan inilah saat paling menegangkan—saat Anda menginjak rem tapi kendaraan tak lagi peduli.

Cara Aman Menuruni Jalan

Menuruni jalan yang curam bukan sekadar soal menekan pedal rem. Ada seni dan strategi di baliknya agar perjalanan tetap aman dan nyaman, tanpa drama. Nah, berikut ini beberapa tips jitu yang wajib kamu terapkan saat menghadapi turunan.

Pertama, gunakan gigi rendah—misalnya gigi 1 atau 2—terutama jika turunan cukup curam. Ini bukan hanya soal teknik, tapi juga demi keselamatan. Gigi rendah akan membantu mesin menahan laju kendaraan lewat efek engine brake, jadi rem tidak bekerja sendirian.

Selanjutnya, kendalikan kecepatan secara konsisten. Jangan tunggu sampai mobil meluncur terlalu kencang baru panik mengerem. Jaga ritme berkendara sejak awal, ibarat menari mengikuti irama jalan.

Gunakan rem secukupnya, bukan terus-menerus diinjak. Rem yang dipaksa bekerja keras tanpa henti bisa panas dan akhirnya kehilangan cengkeraman alias blong. Bahaya, bukan?

Dan terakhir, pastikan sistem rem dalam kondisi prima sebelum berangkat. Percuma teknik bagus kalau peralatannya bermasalah.

Pesan untuk Anda

Menabung BBM memang penting, tapi nyawa Anda jauh lebih berharga! Jangan korbankan keselamatan hanya untuk menghemat beberapa ribu rupiah. Ingat, kecelakaan di turunan bisa berakibat fatal tidak hanya bagi Anda, tapi juga penumpang dan pengguna jalan lain.

Jadilah pengemudi cerdas yang mengutamakan keselamatan. Karena seperti kata pepatah: lebih baik mencegah daripada mengobati!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI