Suara.com - Banyak pengendara mobil, baik pemula maupun yang sudah merasa “senior”, masih sering menganggap enteng soal penggunaan gigi netral saat melaju di jalan menurun. Alasannya klise: biar irit bensin, katanya.
Padahal, kebiasaan ini bisa jadi bumerang yang mengintai keselamatan Anda setiap saat. Turunan bukanlah tempat untuk bereksperimen atau uji nyali, apalagi dengan transmisi netral yang justru memutus koneksi antara mesin dan roda.
Mengapa Gigi Netral di Turunan Itu Berbahaya?
Bayangkan Anda sedang mengayuh sepeda di turunan curam, lalu tiba-tiba remnya tidak berfungsi.
Seram, bukan? Nah, kondisi serupa bisa terjadi saat Anda mengemudikan mobil dengan posisi gigi netral di jalan menurun.
Kedengarannya sepele, tapi kenyataannya sangat berisiko. Ketika transmisi dipindah ke netral, mobil kehilangan akses ke engine brake, yaitu sistem pengereman alami dari putaran mesin yang biasanya membantu mengurangi kecepatan tanpa harus menginjak pedal rem.
Tanpa engine brake, mobil akan terus meluncur dengan kecepatan yang meningkat, apalagi jika jalannya panjang dan curam. Dalam situasi ini, satu-satunya yang menahan laju kendaraan hanyalah rem.
Tapi ingat, rem punya batas. Dipaksa bekerja keras terus-menerus, rem bisa panas berlebihan, kehilangan daya cengkeram, bahkan blong. Ketika itu terjadi, mobil bisa sepenuhnya kehilangan kendali.
Rem Blong: Momok Mengerikan di Turunan
Baca Juga: Mobil Bekas Underrated: Harga Semurah Brio Seken, Mesin Sekelas Honda Jazz, Intip Pesona Hyundai i20

Tanpa engine brake, satu-satunya penahan laju hanyalah rem. Ya, rem yang Anda injak terus-menerus tanpa jeda, seperti memaksa karyawan lembur tanpa makan dan istirahat—lelah, panas, lalu menyerah.