“Produsen Jepang adalah perencana yang hati-hati, dan kami memahami hal itu. Namun, kami juga bisa bergerak cepat sambil menghargai kehati-hatian mereka,” tambah Seki.
Yang menarik, Foxconn tidak akan meluncurkan kendaraan listrik dengan mereknya sendiri. Seperti divisi elektroniknya yang memproduksi iPhone untuk Apple, Foxconn hanya akan memproduksi kendaraan untuk merek lain.
Pendekatan ini memastikan bahwa Foxconn tidak dianggap sebagai pesaing, melainkan mitra yang berharga bagi produsen otomotif.

Langkah Foxconn untuk memasuki pasar kendaraan listrik menunjukkan evolusi industri otomotif di era modern.
Kombinasi teknologi canggih dan produksi lokal menjadikan strategi perusahaan ini sangat relevan di tengah perubahan dinamika global.
Dengan potensi kerja sama dengan produsen Jepang dan pendekatan yang berfokus pada kemitraan, Foxconn siap menjadi pemain penting dalam industri EV.
Peralihan ini tidak hanya akan mengguncang pasar, tetapi juga memberikan pilihan baru bagi konsumen global.