Suara.com - Sopir truk pengangkut BBM ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Pertalite dicampur air di SPBU Pertamina Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Ia diduga mencampur BBM jenis Pertalite dengan air.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Klaten Inspektur Polisi Satu Taufik Frida Mustofa di Klaten, Kamis (10/4/2025) mengatakan sopir truk BBM berinisial M itu dijerat dengan Pasal 54 jo Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
"Saat ini sudah kami tetapkan satu orang tersangka berinisial M dan kami tahan di Rutan Mapolres," katanya.
Taufik mengatakan bahwa tersangka M merupakan sopir alat transportasi atau awak mobil tangki bahan bakar minyak (BBM).
"Dia sebagai sopir alat transportasi tersebut," ujarnya.

Mengenai kemungkinan penetapan tersangka lain, Taufik mengatakan penyidik masih mendalami beberapa orang yang diduga terlibat dalam kasus BBM tercampur air tersebut.
"Ini masih dalam pengembangan. Mohon doanya agar cepat tuntas semuanya," tambah Taufik.
Selain itu, penyidik juga masih mendalami motif tersangka dalam kasus itu.
"Intinya menuangkan BBM tersebut di suatu tempat dan diganti dengan air," kata Taufik.
Baca Juga: Penyegelan di Sentul, Pertamina Tegas Tindak SPBU Nakal dan Utamakan Layanan Masyarakat
Sebelumnya polisi telah memeriksa 8 orang dalam kasus tersebut. Di antara yang diperiksa itu adalah pengelola SPBU Pertamina Trucuk, Klaten. Sampel BBM yang diduga tercampur air juga sudah diperiksa di laboratorium forensik Kepolisian Daerah Jateng.
Pertamina Pecat Kru Mobil Tangki
Sebelumnya, Pertamina sudah memecat dua awak truk BBM yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan mengatakan pihaknya sudah melakukan investigasi secara internal terkait kasus tersebut.
Dari hasil investigasi tersebut didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oleh awak mobil tangki dan kelalaian petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada BBM di SPBU Trucuk.
![SPBU Pertamina di Trucuk, Klaten, Jawa Tengah dipasangi Garis Polisi karena ditemukan Pertalite bercampur air pada 8 April 2025. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/09/66795-spbu-pertamina-klaten.jpg)
Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi berupa pemecatan terhadap awak mobil tangki berinisial MJW dan Y yang terbukti melakukan pelanggaran.
Selain itu, pihaknya juga memberhentikan operasional atau pembekuan SPBU 44.574.29 Trucuk, Klaten, sampai batas waktu yang tidak ditentukan hingga proses investigasi secara menyeluruh selesai.
"Kami juga menonaktifkan oknum petugas SPBU yang terlibat," katanya.
Selanjutnya, Pertamina Patra Niaga menyerahkan awak mobil tangki dan petugas SPBU yang terlibat dalam kasus itu kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut.
Taufiq juga memastikan SPBU 44.574.29 Trucuk, Klaten, bertanggung jawab menyelesaikan aduan dari 12 pemilik kendaraan yang terdampak kasus BBM tercampur air itu, berupa perbaikan kendaraan di bengkel dan mengisi ulang kendaraannya dengan BBM Pertamax.
Sebelumnya Pertamina juga telah meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Pertamina Patra Niaga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas kepada konsumen,” kata Taufik.
Ini bukan kasus Petalite dicampur air pertama di Tanah Air. Sebelumnya kasus serupa terjadi di Bekasi, Jawa Barat pada Maret 2024 kemarin.
Dalam kasus itu, sebanyak 14 mobil dan motor rusak akibat diisi Pertalite dicampur Air. Pertamina bertanggung jawab dengan mengganti rugi kerusakan serta memberikan BBM pengganti berupa Pertamax.
Sementara itu tiga orang juga ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya adalah sopir dan kernek truk BBM, serta seorang petugas keamanan SPBU Pertamina.