Suara.com - Pengguna mobil listrik pada musim mudik Lebaran 2025 naik 460 persen dibandingkan dengan 2024, demikian dicatat oleh Posko Ramadhan dan Idul Fitri atau RAFI 1446 H sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM). Peningkatan penggunaan EV ini berdampak pada menurunnya konsumsi BBM pada musim liburan paling akbar di Tanah Air itu.
Direktur Bahan Bakar Minyak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Migas Sentot Harijady dalam penutupan posko nasional di BPH Migas, Jakarta, Jumat (11/4/2025) menerangkan sebanyak 19.825 mobil listrik digunakan dalam mudik Lebaran 2025.
“Penggunaan kendaraan listrik, roda empat untuk mudik selama RAFI ini mencapai 19.852 unit atau meningkat 460 persen dibanding tahun lalu,” terang dia.
Pada 2024, penggunaan EV roda empat sebanyak 4.314 unit, di mana penggunaan EV tertinggi terdapat di DKI Jakarta, sedangkan penggunaan terendah di Bengkulu, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Adapun jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) selama periode siaga RAFI 2025 sejumlah 3.558 unit atau meningkat 274 persen dibandingkan periode siaga RAFI 2024 yang mencapai 1.299 unit.
Jumlah SPKLU tertinggi terdapat di DKI Jakarta, sedangkan jumlah terendah di Kepulauan Riau.
Transaksi di SPKLU meningkat 490 persen, yakni 17.192 transaksi pada ruas tol dan 66.596 transaksi pada ruas nontol. Pertumbuhan charging listrik tercatat sebesar 2.029.889 kWh, naik 581 persen apabila dibandingkan dengan periode siaga RAFI 2024.
“Jumlah transaksi tertinggi di tol Jakarta-Cikampek, yaitu 994 kali,” kata Sentot.
Baca Juga: PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit untuk Penuhi Kebutuhan Listrik saat Idul Fitri
Selaras dengan peningkatan pengguna EV, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada periode Lebaran 2025 lebih rendah apabila dibandingkan dengan Lebaran 2024.
“Konsumsi BBM kenapa turun, salah satunya naiknya (kendaraan) listrik,” ucap Dadan.
Pernyataan tersebut selaras dengan data dari PT PLN (Persero). PLN mencatat jumlah transaksi di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) pada periode Lebaran 2025 meningkat hingga 4,9 kali lipat ketimbang 2024.
Selaras dengan peningkatan transaksi, konsumsi listrik (kWh) di SPKLU pada periode Lebaran 2025 pun mengalami peningkatan 5,8 kali lipat dibandingkan 2024.
Secara rinci, transaksi pengisian daya di SPKLU selama masa siaga Idul Fitri 2025 sampai dengan 8 April 2025 sebanyak 80.970 transaksi, meningkat 4,9 kali lipat dari 16.513 transaksi pada Idul Fitri 2024.
Sedangkan, konsumsi listrik di SPKLU tercatat 1.950 megawatt hour (MWh) pada Idul Fitri 2025, meningkat 5,8 kali lipat dari konsumsi 334 MWh pada 2024.
Selain diakibatkan oleh peningkatan kendaraan listrik, Dadan juga menyampaikan bahwa penurunan konsumsi BBM pada Lebaran 2025 juga disebabkan oleh penurunan jumlah pemudik pada 2025 apabila dibandingkan dengan 2024.
“Yang kami temukan bahwa jumlah pemudik sekarang dibandingkan tahun lalu itu kan turun. Jadi, kemungkinan ada korelasinya,” kata Dadan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga Eduward Adolof Kawi memaparkan, tahun 2025, realisasi konsumsi BBM pada periode Lebaran mencapai 103.843 KL per hari, sedangkan tahun lalu berada di angka 105.081 KL per hari.
Kemudian, untuk konsumsi gasoil, dalam hal ini solar dan turunannya, juga mengalami penurunan. Pada periode Lebaran 2025, konsumsi gasoil 38.757 KL per hari, sedangkan pada tahun lalu 40.155 KL per hari.
Di sisi lain, konsumsi avtur juga mengalami penurunan secara nasional, dari 12.501 KL per hari pada 2024, menjadi 12.160 KL per hari pada 2025.
“Kalau LPG mengalami kenaikan, berbeda dengan BBM. Tahun ini naiknya sekitar 4,2 persen, ya. Terdiri dari PSO dan yang non-PSO,” ucap Eduward.