Suara.com - Sejumlah saksi tengah diperiksa penyidik Kepolisian Resor Klaten terkait kasus dugaan bahan bakar minyak atau BBM Pertalite campur air di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Pertamina 4457429 Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Jumlah saksi yang sudah diperiksa ada delapan orang, terdiri dari warga yang merupakan korban atau pemilik kendaraan, pengelola SPBU Pertamina, dan pemilik bengkel.
"Untuk pemeriksaan saksi berjalan, untuk penanganan spesifik nanti kami akan lapor kemudian," kata Kepala Polres Klaten Ajun Komisaris Besar Polisi Nur Cahyo Ari Prasetyo di Klaten, Rabu.
"Yang jelas, kami dari Satreskrim masih penyelidikan. Itu tahapan di kepolisian yang kami kembangkan, nanti akan kami sampaikan hasilnya," katanya.
Sebagai tindak lanjut, sampel BBM yang diduga tercampur air juga sudah diperiksa di laboratorium forensik Kepolisian Daerah Jateng. Untuk hasil uji sampel tersebut diperkirakan keluar dalam waktu dua hingga tiga hari.
Disinggung soal kemungkinan adanya tindak kesengajaan dari SPBU, Kapolres enggan membeberkan.
"Nanti saja, kami belum bisa sampaikan, yang jelas pengujian dilakukan. Intinya masih dalam penyelidikan dan penanganan Polres Klaten," katanya.
Ditutup Sementara
Sebelumnya polisi sudah menutup sementara SPBU Trucuk Klaten dan garis polisi sudah dipasang di fasilitas tersebut. Taufik mengatakan penutupan dilakukan sebagai tindak lanjut laporan masyarakat terkait BBM tercampur zat lain atau air yang mengakibatkan kendaraan mogok atau mati.
Baca Juga: Pertalite Campur Air Ditemukan, SPBU Pertamina Klaten Dipasangi Garis Polisi
"Kami cek di tempat pengisian tersebut dari noken tercampur zat lain dari BBM Pertalite," katanya.
Selain itu, dikatakannya, ditemukan juga kendaraan mogok usai mengisi BBM di SPBU tersebut sehingga harus dibawa ke bengkel.
"Oleh karena itu, untuk melindungi konsumen dan masyarakat kami lakukan sterilisasi status quo di SPBU tersebut agar tidak melakukan penjualan stok BBM yang telah tercampur dan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tersebut," katanya.
Sejauh ini diketahui ada beberapa onsumen kyang mengalami masalah pada kendaraannya setelah mengisi bensin di SPUB Pertamina tersebut. Di antaranya adalah empat pengendara mobil dan delapan pengendara sepeda motor. Mereka sudah melaporkan kejadian tersebut.
Pertamina Minta Maaf
Imbas kejadian itu PT Pertamina Patra Niaga mengumumkan telah memutus penyaluran bahan bakar minyak untuk SPBU tersebut, meski hanya untuk sementara.
“Untuk sementara, penyaluran BBM di SPBU tersebut dihentikan untuk dilakukan pembersihan secara menyeluruh sampai nanti dinyatakan aman untuk menyalurkan BBM kembali,” ucap Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan, Selasa (8/9/2025).
Taufik Kurniawan menyampaikan bahwa temuan Pertalite campur air berlangsung di SPBU 4457429 Trucuk Klaten pada Selasa (8/4) sekitar pukul 01.33 WIB (dini hari).
“Pihak SPBU langsung bertanggung jawab dengan memfasilitasi perbaikan setiap kendaraan di bengkel dan mengganti isi ulang BBM dengan Pertamax,” kata Taufiq Kurniawan.
Saat ini, lanjut dia, Pertamina sedang melakukan investigasi internal pihak SPBU dan awak mobil tangki (AMT) yang melakukan pengantaran produk BBM ke SPBU tersebut.
Tidak hanya itu, Taufiq menambahkan bahwa Pertamina juga bersinergi dengan Polres Klaten untuk memperkuat investigasi tersebut.
Untuk sementara, Taufiq menyarankan kepada masyarakat untuk mengisi BBM di SPBU Pertamina terdekat dengan radius 5–7 km dari SPBU tersebut, di antaranya SPBU 4457414 Belangwetan dan SPBU 4457403 (Samping Masjid Al Aqsa).
Pertamina Patra Niaga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas kepada konsumen,” kata Taufik Kurniawan.