Pertalite Campur Air Ditemukan, SPBU Pertamina Klaten Dipasangi Garis Polisi

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 09 April 2025 | 12:15 WIB
Pertalite Campur Air Ditemukan, SPBU Pertamina Klaten Dipasangi Garis Polisi
SPBU Pertamina di Trucuk, Klaten, Jawa Tengah dipasangi Garis Polisi karena ditemukan Pertalite bercampur air pada 8 April 2025. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah kendaraan mengalami masalah setelah mengonsumsi bahan bakar Pertalite bercampur air yang diperoleh dari SPBU Trucuk Klaten, Jawa Tengah pada pekan ini.

Imbas kejadian itu PT Pertamina Patra Niaga mengumumkan telah memutus penyaluran bahan bakar minyak untuk SPBU tersebut, meski hanya untuk sementara.

“Untuk sementara, penyaluran BBM di SPBU tersebut dihentikan untuk dilakukan pembersihan secara menyeluruh sampai nanti dinyatakan aman untuk menyalurkan BBM kembali,” ucap Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan, Selasa (8/9/2025).

Taufik menyampaikan bahwa temuan Pertalite campur air berlangsung di SPBU 4457429 Trucuk Klaten pada Selasa (8/4) sekitar pukul 01.33 WIB (dini hari).

Warga melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina, Jakarta, Jumat (22/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Warga melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina, Jakarta, Jumat (22/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Konsumen yang mengalami kejadian tersebut di antaranya empat pengendara mobil (roda 4) dan delapan pengendara sepeda motor yang melaporkan kejadian serupa ke SPBU dimaksud.

“Pihak SPBU langsung bertanggung jawab dengan memfasilitasi perbaikan setiap kendaraan di bengkel dan mengganti isi ulang BBM dengan Pertamax,” kata Taufiq.

Saat ini, lanjut dia, Pertamina sedang melakukan investigasi internal pihak SPBU dan awak mobil tangki (AMT) yang melakukan pengantaran produk BBM ke SPBU tersebut.

Tidak hanya itu, Taufiq menambahkan bahwa Pertamina juga bersinergi dengan Polres Klaten untuk memperkuat investigasi tersebut.

“Apabila ada oknum yang terbukti melanggar, Pertamina tidak akan segan untuk memberikan sanksi kepada yang terlibat, sehingga menyerahkan kasusnya kepada Kepolisian atau yang berwajib,” ucap Taufiq.

Baca Juga: Pertamina Akui Pelanggan Kabur Setelah Ada Isu BBM Oplosan

Untuk sementara, Taufiq menyarankan kepada masyarakat untuk mengisi BBM di SPBU Pertamina terdekat dengan radius 5–7 km dari SPBU tersebut, di antaranya SPBU 4457414 Belangwetan dan SPBU 4457403 (Samping Masjid Al Aqsa).

“Pertamina Patra Niaga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas kepada konsumen,” ucapnya.

Bahlil Akan Ambil Sikap Tegas

Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Rahadalia memastikan akan mengambil sikap tegas soal dugaan BBM tercampur air yang terjadi di salah satu SPBU di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Pada kunjungannya ke Solo, Selasa, Bahlil mengatakan akan segera mengecek peristiwa tersebut.

Wonosari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten dipasang garis polisi. (Dok Polres Klaten)
Wonosari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten dipasang garis polisi. (Dok Polres Klaten)

"Saya baru tahu. Coba saya akan pulang, saya akan cek, saya akan panggil Lemigas untuk ngecek," katanya.

Ia mengatakan jika benar terjadi maka pemerintah akan mengambil sikap tegas.

"Kalau benar terjadi maka pemerintah akan mengambil sikap tegas sesuai peraturan berlaku," katanya, tanpa membeberkan sikap tegas apa yang akan diambil oleh pemerintah.

SPBU Trucuk Klaten sendiri kini sudah ditutup sementara. Kasatreskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa mengatakan penutupan dilakukan sebagai tindak lanjut laporan masyarakat terkait BBM tercampur zat lain atau air yang mengakibatkan kendaraan mogok atau mati.

"Kami cek di tempat pengisian tersebut dari noken tercampur zat lain dari BBM Pertalite," katanya.

Selain itu, dikatakannya, ditemukan juga kendaraan mogok usai mengisi BBM di SPBU tersebut sehingga harus dibawa ke bengkel.

"Oleh karena itu, untuk melindungi konsumen dan masyarakat kami lakukan sterilisasi status quo di SPBU tersebut agar tidak melakukan penjualan stok BBM yang telah tercampur dan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tersebut," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI