Infografis
Suara.com - Usai mudik Lebaran 2025, masyarakat kembali ke rutinitas harian, seperti berangkat kerja dan aktivitas lainnya. Namun sebelum kembali ke keseharian pasca libur Idul Fitri 1446 Hijriah, kondisi mobil pasca mudik perlu diperhatikan agar tetap prima agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
Mobil yang menempuh perjalanan jauh saat mudik umumnya mengalami penurunan performa, terutama jika harus melewati berbagai jenis permukaan jalan dan menempuh jarak hingga ribuan kilometer.
Atas dasar itu, melakukan servis mobil setelah mudik di bengkel resmi sangat disarankan guna menjaga kualitas komponen kendaraan.
Dikutip dari Antara, berikut daftar komponen mobil yang wajib dicek usai mudik untuk mencegah kerusakan fatal dan memastikan performa mobil tetap optimal.
1. Oli dan Pelumas Mesin
Penggunaan jangka panjang membuat suhu mesin meningkat dan berdampak pada kekentalan serta volume oli yang berkurang. Mengganti oli mobil setelah mudik adalah langkah utama untuk menjaga kerja mesin tetap halus dan tahan lama.
2. Sistem Suspensi dan Ban
Komponen seperti shockbreaker, lower arm, serta tekanan dan keausan ban wajib diperiksa. Perjalanan jauh dengan kontur jalan yang bervariasi membuat bagian kaki-kaki mobil bekerja ekstra keras menopang beban kendaraan.
3. Sistem Pengereman
Kemacetan saat mudik dapat mempercepat keausan kampas rem. Pastikan kampas dan minyak rem masih dalam kondisi baik agar sistem pengereman tetap berfungsi optimal.
4. Suhu Mesin Mobil
Penggunaan nonstop bisa menyebabkan overheat. Kerusakan pada radiator, thermostat, atau sistem pendingin mobil bisa menyebabkan suhu mesin melonjak drastis.
5. AC Mobil
Kinerja AC juga harus diperhatikan, terutama bagian filter dan sirkulasi udara. Mobil yang terus-menerus dinyalakan akan menyebabkan sistem AC cepat kotor dan tidak lagi optimal.
6. Tune Up Mesin
Campuran bahan bakar dalam jangka panjang berpotensi menurunkan kinerja kendaraan. Tune up mobil setelah mudik penting untuk mengembalikan performa kendaraan ke kondisi terbaik.
Tips Aman Berkendara Saat Arus Balik Lebaran
Masyarakat yang melakukan perjalanan kembali ke kota asal perlu memperhatikan sejumlah tips aman saat arus balik agar tetap nyaman dan selamat di perjalanan.
Berbagai langkah antisipatif penting dilakukan demi menghindari potensi bahaya, kemacetan, hingga risiko kejahatan.
Pengguna jalan dari yang kembali dari mudik diminta memilih waktu perjalanan dengan bijak. Berkendara saat siang hari lebih disarankan dibanding malam hari karena tingkat risiko kecelakaan pada malam hari tiga kali lipat lebih tinggi.
Hal ini disebabkan menurunnya konsentrasi dan kelelahan pengemudi. Maka dari itu, memilih waktu tempuh yang tepat menjadi bagian penting dari tips aman saat arus balik.
Selain memperhatikan waktu keberangkatan, penting juga untuk mengecek kondisi kendaraan sebelum berangkat. Komponen penting seperti rem, lampu utama, dan BBM harus dipastikan berfungsi optimal.
Penerangan mobil yang buruk sangat membahayakan, terlebih saat malam hari. Lampu terlalu terang juga bisa menimbulkan efek silau dan mengganggu pengendara lain di jalan.
Tips berkendara saat arus balik lainnya yang tak kalah penting adalah memahami cuaca, rute, serta kondisi jalan.
Penggunaan jalur yang familiar akan memudahkan pengemudi dalam mengantisipasi tikungan tajam, area rawan kecelakaan, hingga potensi kemacetan. Pemeriksaan prakiraan cuaca juga akan sangat membantu, terutama bagi pengguna kendaraan roda dua.
Jangan abaikan sinyal tubuh. Bila merasa lelah atau mengantuk, segera menepi dan istirahat di rest area. Berkendara dalam kondisi tidak prima dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Selain itu, hindari membawa muatan berlebih. Pemudik kerap membawa oleh-oleh dari kampung halaman, namun bila muatan terlalu berat, sebaiknya dikirim menggunakan jasa ekspedisi.
Waspadai juga potensi kejahatan di sepanjang perjalanan. Pilih lokasi istirahat yang resmi dan ramai, serta pastikan mobil terkunci rapat saat ditinggalkan. Tips ini penting agar perjalanan arus balik aman dan nyaman.
Patuhi aturan lalu lintas, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, dan hindari kebut-kebutan. Disiplin berlalu lintas dapat mengurangi risiko kecelakaan di tengah arus balik yang padat.
Untuk mengurangi kebosanan, pengemudi dan penumpang bisa menikmati hiburan ringan seperti musik atau podcast tanpa mengganggu fokus saat berkendara.
