Suara.com - Seorang sopir truk diserang macan kumbang saat sedang berhenti di pinggir jalan untuk beristirahat dan buang air kecil. Insiden ini berhasil direkam kamera di dalam mobil alias dashcam dan kini viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi pada 3 April kemarin di Negeri Sembilan, Malaysia, demikian dilansir dari The Star.
Dalam video dashcam yang beredar, terlihat pengendara truk itu bergulat melawan macan kumbang berwarna hitam yang bergelantung di pundaknya. Macan tersebut melarikan diri setelah ada mobil lain yang mendekati truk tersebut.
![Seekor macan kumbang melarikan diri setelah gagal menyerang sopir truk di pinggir jalan. [X.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/08/82168-macan-kumbang-serang-sopir.jpg)
"Sampai saat ini, saya masih tak bisa tidur karena masih dihantui mimpi buruk diserang macan kumbang. Saya tak tahu dia datang dari mana, tetapi kejadian itu sungguh mengerikan," terang A Suresh, nama sopir truk tersebut.
Akibat serangan macan kumbang itu, Suresh dirawat selama tiga hari di rumah sakit. Ia mengalami luka cukup parah di kepala dan harus menjalani 30 jahitan.
"Saya sedang mencuci tangan ketika macan kumbang itu menerjang dan mencoba menggigit kepala saya. Untungnya saya berhasil menahan mulutnya dengan botol air. Jika tidak, mungkin saya sudah mati," kenang Suresh.
Ketika macan kumbang itu sudah melarikan diri, pengemudi mobil lain mendatangi Suresh dan memberikan bantuan. Selain membantunya, mereka juga menghubungi pihak berwenang yang segera merawat luka-luka yang dialaminya.
Sementara itu menurut otoritas Taman Nasional Malaysia mengatakan bahwa macan kumbang itu, yang bobotnya sekitar 80 sampai 90 kg, tampaknya keluar dari habitat aslinya.
Adapun Suresh mengatakan selama 25 tahun menjadi pengemudi truk, ia tak pernah mengalami kejadian seperti itu sebelumnya.
Baca Juga: Bocah Dua Tahun Tewas Diserang Macan Tutul di Halaman Rumahnya
Serangan Macan Kumbang
Serangan macan kumbang dan macan tutul di Malaysia bukan yang pertama terjadi, meskipun memang jarang. Pada 2019 misalnya, pengguna jalan di Pahang juga melihat seekor macan kumbang melintas di jalan raya.
Sementara pada 2020 lalu, macan kumbang dilaporkan masuk ke dalam rumah warga dan harus dievakuasi dengan lebih dahulu dibius oleh petugas.
![Macan Kumbang terlihat di wilayah Seksi PTN 1 Wilayah Kabupaten Lebak area Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/02/57853-macan-kumbang-di-taman-nasional-gunung-halimun-salak-tnghs.jpg)
Yang terbaru pada 2023 lalu, seekor macan kumbang jantan ditabrak mobil di jalan raya hingga tewas.
Macan tutul dan macan kumbang memang banyak ditemukan di Malaysia hingga Thailand. Di Negeri Jiran, binatang dengan nama latin pantera pardus itu termasuk dalam hewan yang dilindungi.
Uniknya di Malaysia yang lebih banyak ditemukan adalah jenis macan kumbang, yang bulunya berwarna hitam dan sering dijuluki black panther.
Di Indonesia sendiri macan tutul dan macan kumbang masih bisa ditemukan di Sumatra dan Jawa. Dalam beberapa kasus, macan kumbang ditemukan masuk ke pemukiman warga dan ladang.
Pada pekan lalu misalnya, seekor macan kumbang masuk ke Desa Ciwarna, Serang, Banten. Binatang buas itu berhasil ditangkap dan dievakuasi setelah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam memasang jerat.
Sialnya macan itu berhasil ditangkap setelah memangsa enam ekor kambing milik warga.
Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam belum mengetahui mengapa macan kumbang itu keluar dari habitatnya dan masuk ke pemukiman warga. Meski demikian warga diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas.
Yang pasti sejauh ini belum ada insiden macan kumbang menyerang pengemudi atau pemotor di jalan raya di Indonesia.