Suara.com - Wakil Presiden Eksekutif Honda, Shinji Aoyama, memilih untuk mengundurkan diri karena diketahui melakukan perbuatan tidak pantas yang telah mencoreng nama perusahaan. Di mana kejadian tersebut membuat para petinggi Honda harus segera mengambil keputusan tegas demi nama baik perusahaan.
"Insiden itu terjadi selama pertemuan sosial di luar jam kerja", kata Honda dalam sebuah pernyataan tanpa menyebutkan permasalahan apa yang dilakukan oleh Shinji Aoyama, yang juga menjabat sebagai Direktur Perusahaan, dikutip Selasa (8 April 2025).
"Sangat disesalkan bahwa seorang individu yang ditempatkan sebagai pemimpin dalam manajemen perusahaan, dan yang diharapkan menjadi contoh dalam penghormatan hak asasi manusia... telah menjadi subjek tuduhan perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ini," tambah pernyataan perusahaan.
Dalam permasalahan ini Honda tidak dengan gamblang menyebutkan perilaku melanggar apa yang dilakukan Aoyama sehingga membuat para petinggi perusahaan marah.

Perusahaan beralasan hal tersebut merupakan privasi korban yang tak layak untuk diinformasikan.
Komite audit perusahaan telah menyelidiki insiden tersebut dan menyampaikan rencana tindakan disiplin kepada dewan direksi. Perusahaan bahkan telah dijadwalkan untuk mengumumkan keputusan tersebut.
Akan tetapi, Aoyama menyerahkan surat pengunduran dirinya sebelum management Honda mengumumkan hasil dai rapat.
"Dewan Direksi Perusahaan telah memutuskan bahwa sudah sepantasnya bagi Aoyama untuk mengundurkan diri dari jabatannya," jelas perusahaan.

Berdasarkan keputusan yang telah diambil Aoyama, Presiden Honda Toshihiro Mibe mengumumkan akan secara sukarela memberikan kompensasi sebesar 20 persen karena masalah yang terjadi dinilai sangat serius.
Baca Juga: Usai Lebaran, Kendaraan Harga Miring Bertebaran: Ini Mobil Bekas di Bawah 50 Jutaan April 2025
Salah satu perushaan otomotif asal Jepang itu mengatakan akan segera mengumumkan struktur manajemen baru sebagai tanggapan atas masalah tersebut.