Suara.com - Kabar tak ada lagi nama Daihatsu dan akan diganti menjadi Toyota beredar luas di media sosial.
Disebutkan bahwa proses pergantian merek Daihatsu akan berlangsung sampai akhir 2025. Dan selanjutnya produk Daihatsu akan berganti nama menjadi Toyota.
Namun kabar tersebut rupanya dibantah oleh Daihatsu Indonesia yang menyatakan informasi tersebut tidaklah benar atau hoax.
"Kami tegaskan, bahwa informasi tersebut adalah tidak benar dan principal kami DMC (Daihatsu Motor Corporation) tidak pernah mengeluarkan informasi seperti yang beredar saat ini," ujar Sri Agung Handayani, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (3 April 2025).
Lebih lanjut, Agung pun turut menegaskan untuk merek Daihatsu di Indonesia juga berjalan seperti biasa.
"Dan Daihatsu di Indonesia berjalan seperti biasa tidak ada perubahan apapun," tegasnya.
Daihatsu Jadi Merek Toyota
Sebelumnya tersebar informasi bila mobil produksi Daihatsu akan berada di bawah operasional Toyota Motor Corporation.
Artinya produk mobil Daihatsu nantinya tak lagi menggunakan emblem merek mereka melainkan menggunakan logo Toyota.
Baca Juga: Mobil China Masuk Indonesia, Bos Toyota-Astra Motor: Persaingannya Semakin Brutal
![Proses produksi dan pengecatan (painting) kendaraan menggunakan robot sekaligus tetap ramah lingkungan di Pabrik baru KAP 2 Daihatsu. [Dok. PT ADM]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/27/77379-proses-produksi-dan-pengecatan-painting-kendaraan-di-pabrik-baru-kap-2-daihatsu.jpg)
"Kepada para pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan kami yang terhormat, Daihatsu telah menjadi merek otomotif yang membanggakan, yang menghadirkan solusi mobilitas yang andal dan inovatif selama beberapa dekade. Namun, dalam upaya untuk memperkuat penyatuan merek dan meningkatkan efisiensi operasional di bawah perusahaan induk kami, Toyota Motor Corporation, kami telah membuat keputusan strategis untuk mentransisikan semua operasi dan produk Daihatsu di bawah merek Tovota," tulis informasi tersebut.
"Segera, semua model kendaraan baru akan mengusung nama Toyota, dan proses rebranding dealer, pusat layanan, dan operasi Daihatsu akan dimulai. Transisi ini diharapkan akan selesai sepenuhnya pada akhir tahun ini," lanjutnya.
Daihatsu pun menjamin di bawah bendera Toyota, tidak mengubah kualitas dan layanan yang mereka berikan. Pihak Toyota juga menyatakan komitmennya untuk menyediakan kendaraan dan dukungan kepada pelanggan usai proses transisi selesai.
"Kami memahami bahwa banyak dari Anda telah membangun hubungan yang kuat dengan merek Daihatsu, dan kami jamin bahwa perubahan ini tidak akan memengaruhi kualitas, keandalan, dan layanan yang Anda harapkan. Toyota tetap berkomitmen untuk menyediakan kendaraan dan dukungan pelanggan yang luar biasa selama dan setelah transisi ini," jelas keterangan yang sama.
Sejarah Daihatsu dan Toyota
Daihatsu, yang didirikan pada 1907 sebagai Hatsudoki Seizo Co, Ltd, memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Toyota, yang menjadi pemegang saham mayoritas sejak 1998. Daihatsu dikenal dengan mobil kecil dan terjangkau, sedangkan Toyota fokus pada inovasi teknologi tinggi.

Pada tahun 1967, Daihatsu mulai menjalin kerja sama dengan Toyota Motor Corporation, dan pada tahun 1998, Toyota mengakuisisi 51,2% saham Daihatsu.
Daihatsu dikenal dengan produksi mobil kecil dan terjangkau, seperti mobil kei di Jepang, sedangkan Toyota fokus pada inovasi teknologi tinggi, kenyamanan, dan keselamatan.
Di Indonesia Astra International memperoleh hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia pada tahun 1973, dan Astra menjadi agen tunggal, importir, dan distributor Daihatsu di pasar Indonesia pada tahun 1976.
Contoh produk kolaborasi antara Toyota dan Daihatsu dapat dilihat pada model-model seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, serta Toyota Raize dan Daihatsu Rocky. Bahkan di produk-produk mobil LCGC (low cost green car) seperti Toyota Calya dan Daihatsu Sigra atau Toyota Agya dan Daihatsu Ayla.