Toyota Yaris Cross Hybrid Jadi Barang Langka, Inden Sampai Sembilan Bulan

Rabu, 02 April 2025 | 16:59 WIB
Toyota Yaris Cross Hybrid Jadi Barang Langka, Inden Sampai Sembilan Bulan
JTD Toyota Yaris Cross Malang-Surabaya. (Foto: TAM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota mengalami lonjakan permintaan untuk jajaran produk mobil hybrid di sejumlah negara, terutama untuk model Yaris Cross Hubrid dan RAV4 plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

Sebuah sumber anonim menyampaikan, saat ini Toyota tengah berjuang untuk memenuhi permintaan model hybrid di beberapa pasar, termasuk Amerika Serikat (AS). Kondisi ini berdampak terhadap inden hingga berbulan-bulan sebelum konsumen bisa menerima unit.

Sumber bahkan mengklaim bahwa kekurangan juga terjadi di Eropa, Jepang, Tiongkok , dan India. Salah satunya, waktu tunggu di India berkisar antara dua hingga sembilan bulan, tergantung pada jenis model hybrid diinginkan.

TAM menilai pemerintah akan segera mengeluarkan aturan terkait insentif mobil hybrid di Indonesia. Foto: Toyota Yaris Cross hybrid. [Antara]
TAM menilai pemerintah akan segera mengeluarkan aturan terkait insentif mobil hybrid di Indonesia. Foto: Toyota Yaris Cross hybrid. [Antara]

Sedangkan di Jepang berkisar antara dua hingga lima bulan. Demikian juga inden di Eropa meningkat sekitar dua kali lipat sejak 2020, yang biasanya hanya membutuhkan waktu antara 60 hari sampai 70 hari.

Kesulitan Pasokan Komponen

Toyota tidak hanya menghadapi permintaan mobil hybrid yang mengalami peningkatan di berbagai negara. Beberapa sumber mengatakan, telah terjadi hambatan dalam rantai pasokan mobil hybrid Toyota.

Contohnya seperti, kekurangan komponen magnet yang dipasok ke produsen komponen Aisin Corp milik Toyota. Dampaknya memicu keterlambatan pengiriman motor hybrid untuk sejumlah model.

JTD Toyota Yaris Cross Malang-Surabaya. (Foto: TAM)
JTD Toyota Yaris Cross Malang-Surabaya. (Foto: TAM)

Selain itu, Denso juga menghadapi kendala pada pemasok lapis kedua dan ketiga, yang menyebabkan keterlambatan pengiriman komponen inverter.

Menurut Toyota, permintaan mobil hybrid telah meningkat secara signifikan tahun lalu di semua wilayah. Namun raksasa otomotif asal Jepang tersebut menyatakan bahwa kapasitas produksi untuk suku cadang dan komponen hybrid masih sejalan dengan kapasitas produksi.

Baca Juga: Toyota Tunda Proyek Ambisius: Ketika Sang Raksasa Otomotif Mengambil Langkah Bijak

"Para pemasok dan produksi suku cadang internal kami sejalan dengan rencana produksi tahunan dan kapasitas perakitan kendaraan kami," ujar pernyataan perusahaan, dikutip Rabu (2 April 2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI