Suara.com - Pernahkah Anda membayangkan bahwa di atas aspal panas, para pengemudi bus punya bahasa rahasia mereka sendiri? Ya, layaknya morse yang menari-nari dalam gelap, kedipan lampu sein bus menyimpan pesan yang bisa menyelamatkan nyawa Anda di jalanan.
Menjelang Lebaran 2025, ketika ribuan kendaraan bersiap mengular bagai semut berbondong menuju kampung halaman, memahami "bahasa jalanan" ini bukan sekadar nilai tambah, ini adalah kunci keselamatan Anda.
Lalu apasih maksud dari kode lampu sein pada bus yang sering dijumpai di jalanan? Berikut ulasannya seperti dilansir dari berbagai sumber.
Kode Para 'Penguasa Jalan'
Bayangkan Anda sedang berkendara di belakang sebuah bus. Tiba-tiba, lampu sein kanannya berkedip. Di Pulau Jawa, ini bukan sekadar isyarat belok – ini undangan! Sang raja jalanan memberi tahu: "Ayo, situasi aman. Ikuti saya menyalip."
Namun, awas! Jika sein mendadak berpindah ke kiri, itu adalah teriakan "STOP!" dalam bahasa lampu.
Sang sopir bus mungkin telah melihat bahaya yang tak tertangkap mata Anda – mungkin truk dari arah berlawanan atau tikungan tajam yang mengintai.
Plot Twist ala Sumatera
Ini dia yang unik dan sering bikin pengendara luar daerah kebingungan! Di Sumatera, "bahasa sein" punya aturan tak tertulis yang berbeda dari kebiasaan di tempat lain. Jangan kaget kalau melihat truk atau bus menyalakan sein kiri saat Anda ingin menyalip. Alih-alih berarti akan berbelok, itu justru tanda aman bagi kendaraan di belakang untuk mendahului.
Baca Juga: Sepi, Begini Suasana Lebaran Hari Pertama di Bundaran HI
Sebaliknya, jika lampu sein kanan menyala, itu bukan sekadar isyarat belok, melainkan peringatan bahaya. Bisa jadi ada kendaraan dari arah berlawanan, jalanan menyempit, atau ada hambatan di depan. Salah memahami kode ini bisa berakibat fatal!
Inilah sebabnya memahami bahasa sein lokal sangat penting, terutama saat mudik melewati jalan lintas Sumatera.

Lampu Hazard: Tanda Seru di Jalanan
Bayangkan Anda sedang berkendara di belakang sebuah bus besar, lalu tiba-tiba kedua lampu sein bus itu berkedip bersamaan. Jangan anggap sepele! Ini bukan sekadar lampu hias, melainkan kode darurat yang berarti: "Jangan ikuti saya!"
Biasanya, bus menggunakan lampu hazard dalam situasi kritis, seperti saat menyalip dengan posisi tanggung atau menghadapi kondisi jalan yang berbahaya. Ini adalah cara mereka memberi tahu pengendara di belakang agar waspada dan tidak mengikuti jejak mereka sembarangan.
Bagi pemudik, memahami kode ini bisa jadi penyelamat di jalan. Jangan asal nekat ikut menyalip hanya karena bus di depan terlihat melaju. Bisa jadi, ada rintangan di depan yang tidak Anda sadari.
Tips Selamat Sampai Tujuan
- Jangan pernah mengabaikan "bisikan" lampu sein bus
- Perhatikan konteks daerah Anda berkendara
- Selalu jaga jarak aman dengan kendaraan di depan
- Ingat: lebih baik terlambat daripada tidak sampai tujuan
Penutup yang Mencerahkan
Memahami kode lampu sein bus bukan hanya sekadar trik berkendara, tapi juga seni membaca bahasa jalanan yang bisa menyelamatkan nyawa.
Saat mudik Lebaran 2025 nanti, jangan anggap kedipan lampu sein sebagai isyarat biasa. Di baliknya, ada komunikasi tak kasat mata antara sopir bus dan pengendara lain demi menjaga keselamatan bersama.
Misalnya, jika bus menyalakan sein kanan di jalan dua arah, bisa jadi itu peringatan bahwa ada kendaraan dari arah berlawanan. Sebaliknya, sein kiri mungkin menandakan jalan aman untuk menyalip. Mengabaikan kode ini bisa berakibat fatal, terutama di jalur mudik yang padat dan penuh risiko.
Jadi, saat melihat bus berkedip di depan, perhatikan baik-baik, karena itu bukan sembarang sinyal.
Dengan memahami bahasa ini, perjalanan mudik jadi lebih aman dan nyaman. Ingat, di jalan raya, komunikasi yang baik bisa menjadi penyelamat nyawa!