Mobil China Masuk Indonesia, Bos Toyota-Astra Motor: Persaingannya Semakin Brutal

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 31 Maret 2025 | 18:02 WIB
Mobil China Masuk Indonesia, Bos Toyota-Astra Motor: Persaingannya Semakin Brutal
Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor Hiroyuki Ueda (kedua dari kiri) di arena IIMS 2025 pada Kamis (13/2/2025). [Suara.com/Liberty Jemadu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dominasi merek-merek mobil Jepang di Indonesia kini sedang terancam oleh masuknya brand-brand mobil China. Bahkan pabrikan Jepang kini mulai mempertimbangkan untuk mengurangi produksi mobil mereka di Tanah Air jika pangsa pasar mereka semakin tergerus.

"Pasar mobil baru di Indonesia semakin mengecil, sementara pemain semakin banyak. Persaingannya semakin brutal," kata Presiden Direktur Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda seperti diwartakan Nikkei Asia, Minggu (30/3/2025),

Saat ini sudah ada 11 merek mobil China yang bermain di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah dua raksasa Tiongkok, BYD dan GAC.

Kijang Innova Zenix Jadi Produk Andalan Toyota di Gelaran IIMS 2025. (Foto: TAM)
Kijang Innova Zenix Jadi Produk Andalan Toyota di Gelaran IIMS 2025. (Foto: TAM)

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, merek-merek Jepang menguasai 90 persen pasar roda empat Indonesia pada 2012 - tahun pertama data resmi penjualan mobil di Indonesia dirilis. 

Tetapi jauh sebelum itu, mobil-mobil Jepang sudah mendominasi Indonesia. Toyota dan Honda sudah membangun pabrik di Tanah Air sejak 1970an.

Sejak awal dekade 2010an, beberapa merek mobil Jepang mulai menambah investasi di Indonesia karena yakin pasar mobil akan menyentuh angka 2 juta unit. Apa lagi pada 2013, penjualan mobil di Indonesia menyentuh angka 1,3 juta unit.

Tetapi ternyata setelah 2013, penjualan mobil di Indonesia terus melemah dan turun. Beberapa faktor, termasuk berkurangnya subsidi BBM serta pajak yang tinggi membuat penjualan mobil melemah.

PT Toyota Astra Motor (TAM) Sediakan Layanan Parkir Gratis untuk Kendaraan Elektrifikasi Toyota (Foto: TAM)
PT Toyota Astra Motor (TAM) Sediakan Layanan Parkir Gratis untuk Kendaraan Elektrifikasi Toyota (Foto: TAM)

Penurunan ini kemudian terjadi ketika mobil-mobil China datang, dengan teknologi listrik yang lebih maju serta harga yang lebih murah. Alhasil, kue yang tadinya dikuasai merek mobil Jepang kini mulai digerus BYD Cs.

Pada 2024 kemarin, ketika penjualan mobil Indonesia mencapai 860.000 unit, pangsa pasar Jepang sudah tinggal 89,5 persen. Sementara merek-merek China merebut 6,4 persen pasar, naik 3 persen dari tahun lalu.

Baca Juga: Pertarungan Sengit: Hyundai Ioniq 4 Siap Menggempur Dominasi BYD di China

Bagi Jepang ini adalah bencana. Indonesia adalah benteng terakhir di Asia Tenggara, setelah penjualan mobil mereka di negara-negara ASEAN lain menyusut termasuk di Thailand yang menjadi pusat produksi mobil di kawasan.

Seorang petinggi di perusahaan otomotif Jepang di Indonesia mengatakan ekspansi mobil China di Indonesia tahun ini akan semakin cepat, akibat tarif-tarif dagang yang dikenakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Pasar otomotif Indonesia tidak akan tumbuh dengan mudah, karena masalah utamanya adalah melemahnya daya beli masyarakat kelas menengah," kata seorang petinggi lain di sebuah perusahaan mobil Jepang.

Kelas menengah Indonesia tumbuh 55 persen menjadi 60,72 juta orang selama lima tahun hingga 2018. Tetapi pada 2023, kelas menengah Indonesia menyusut menjadi 52.03 juta orang. Pandemi Covid-19, turut menjadi pemicunya.

Toyota Mirai, yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik, dipamerkan di GIIAS 2024. [Dok TAM]
Toyota Mirai, yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik, dipamerkan di GIIAS 2024. [Dok TAM]

"Jika semuanya terus begini, kami mungkin harus mereorganisasi produksi di Indonesia," kata seorang petinggi di perusahaan mobil Jepang di Indonesia.

Sebelumnya Suzuki dan Subaru sudah menutup pabrik mobil mereka di Thailand pada tahun ini. Keputusan diambil setelah penjualan keduanya di Thailand terus menyusut, salah satunya akibat masuknya merek-merek Tiongkok.

Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi dan Suzuki memiliki pabrik di Indonesia. Selain menjual produknya di Indonesia, mereka juga mengimpor kendaraan ke luar negeri.

Sementara sebagian besar merek China di Indonesia saat ini masih mengimpor mobil mereka secara utuh. Beberapa merek menumpang di fasilitas pabrik pihak ketiga untuk merakit mobil-mobil mereka di Tanah Air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI