Penjualan Asuransi Kendaraan Meningkat Jelang Lebaran, Tingginya Kecelakaan Jadi Faktor Pendorong

Sabtu, 29 Maret 2025 | 19:54 WIB
Penjualan Asuransi Kendaraan Meningkat Jelang Lebaran, Tingginya Kecelakaan Jadi Faktor Pendorong
Ilustrasi mudik ketika kendaraan mobil mengantre di beberapa ruas jalan. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebut momentum momen mudik Lebaran menjadi salah satu pendorong pertumbuhan bisnis asuransi kendaraan

Direktur Eksekutif AAUI, Bern Dwyanto, menjelaskan bahwa peningkatan penjualan kendaraan bermotor secara historis selalu berkorelasi dengan kenaikan premi asuransi kendaraan.

Hal senada juga disampaikan oleh Bruce Y Kelana, Claim Manager Motor Vehicle di Roojai, perusahaan insurtech asal Thailand yang juga menawarkan produk asuransi kendaraan.

"Berdasarkan pengalaman saya, pembelian polis asuransi cenderung meningkat seiring dengan pembelian kendaraan, terutama menjelang Lebaran. Biasanya, pembelian kendaraan masih didominasi dengan skema leasing atau kredit, yang mewajibkan adanya asuransi. Namun, bagi yang membeli secara tunai, asuransi menjadi backup plan bentuk antisipasi untuk berjaga-jaga. Ini menunjukkan bahwa asuransi bukan hanya kewajiban, tapi juga pilihan bijak untuk perlindungan ekstra," ujar Kelana, Sabtu (29 Maret 2025).

Fakta ini juga diperkuat oleh data yang dibagikan Roojai. Menurut Roojai, pada tahun 2025 ini, pembelian polis asuransi mobil meningkat sekitar 11% pada periode H-30 menjelang Lebaran, dibandingkan dengan 60 hari sebelumnya.

Angka ini naik lebih dari dua kali lipat daripada tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 4% di periode yang sama.

Santi Rivai, Head of Brand Roojai mengatakan bahwa tren ini mencerminkan perubahan pola pikir masyarakat. 

"Asuransi mobil kini dipandang sebagai kebutuhan, bukan lagi opsi. Apalagi saat mudik, risiko di jalan meningkat, dan masyarakat ingin merasa aman selama perjalanan," katanya.

Dengan adanya risiko seperti kecelakaan, kerusakan kendaraan, atau kejadian tak terduga lainnya yang mungkin terjadi di jalan saat mudik, memiliki asuransi mobil adalah langkah bijak untuk meminimalisir kerugian. 

Baca Juga: TOK! Menteri Agama Umumkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada Senin 31 Maret 2025

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pergerakan pemudik pada Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang melampaui proyeksi awal Kemenhub sebesar 193 juta. 

Meskipun demikian, tahun ini jumlah pemudik diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 24% dibandingkan tahun lalu. Menanggapi hal ini, Kemenhub menyebut bahwa angka ini didasarkan pada persepsi publik atas pertanyaan saat penelitian yang dilakukan pada pertengahan Februari 2025. Namun, keputusan akhir masyarakat dapat berubah tergantung situasi dan kondisi yang ada pada saat Lebaran.

Dari total pemudik tersebut, Kasubdit Uji Tipe Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Yusuf Nugroho menyebut sekitar 35,4 juta pemudik (18,29%) memilih menggunakan mobil pribadi sebagai moda transportasi pada Lebaran 2024. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 27,3 juta pada tahun 2023 dan 22,9 juta pada tahun 2022. 

Di tahun 2025, diperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi akan mencapai 33,69 juta. Tren ini menunjukkan preferensi masyarakat terhadap mobil pribadi, yang dinilai lebih nyaman dan fleksibel untuk menempuh perjalanan jauh menuju kampung halaman.

Faktor yang membuat Asuransi Mobil Melonjak

Beberapa faktor berikut dinilai menjadi pendorong utama mengapa banyak pemilik mobil memilih untuk membeli polis asuransi mobil menjelang Lebaran:

Kesadaran Akan Perlindungan Selama Perjalanan Jauh

Mudik adalah perjalanan yang memakan waktu dan jarak jauh, yang tentu saja meningkatkan potensi risiko, seperti kecelakaan. Pemilik mobil kini semakin sadar akan pentingnya memiliki asuransi untuk memberikan perlindungan ekstra selama perjalanan panjang ini. 

Menurut data Korlantas Polri, ribuan kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di setiap musim mudik dan arus balik Lebaran dengan rata-rata angka kecelakaan berkisar 1,000-2,000 kejadian. Pada 2022, tercatat 2.945 kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda empat. 

Angka ini turun menjadi 1.457 kasus pada 2023, namun naik kembali menjadi 2.895 kasus pada 2024. Angka ini menjadi pengingat bahwa risiko kecelakaan di jalan raya tidak bisa dianggap remeh.

Peningkatan Frekuensi Perjalanan

Selain mudik, Lebaran juga biasanya diikuti dengan banyaknya aktivitas perjalanan lainnya. Masyarakat seringkali meluangkan waktu untuk berlibur atau mengunjungi sanak saudara, yang membuat penggunaan kendaraan pribadi lebih sering. Peningkatan frekuensi perjalanan ini berisiko meningkatkan risiko kecelakaan atau kerusakan pada mobil. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang mendorong pemilik kendaraan untuk membeli asuransi mobil demi ketenangan pikiran.

Kondisi Jalan dan Cuaca yang Tidak Menentu

Bagi pemudik yang bepergian ke kota-kota kecil , kondisi jalan yang tidak sebaik di kota-kota besar bisa menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, faktor cuaca ekstrem seperti hujan deras dan badai yang sering terjadi juga bisa menjadi pendorong utama peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi mobil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI