
Meski strategi berbeda, kualitas tetap nomor satu. Baik di Thailand maupun Indonesia, e tetap mobil yang sama - hasil racikan Dongfeng Honda Automobile dari Negeri Tirai Bambu. Seperti kembar identik yang dibesarkan di keluarga berbeda, tapi DNA-nya tetap sama.
Layanan Prima: Tak Perlu Khawatir
Di Indonesia, Honda tidak main-main soal after sales. Bayangkan mendapat layanan darurat 24 jam, seperti memiliki superhero pribadi yang siap membantu kapan saja. Ditambah teknisi yang dilatih khusus - ibarat barista profesional, tapi untuk mobil listrik.
Strategi Cerdik untuk Dua Pasar Berbeda
Honda membuktikan diri sebagai pemain cerdas. Di Thailand, mereka melihat konsumen yang sudah siap "membeli" revolusi mobil listrik. Sementara di Indonesia, mereka memahami bahwa konsumen masih perlu "berkenalan" lebih dulu dengan teknologi ini.
Ini bukan sekadar strategi bisnis - ini adalah seni memahami budaya dan kebutuhan lokal. Honda seperti koki handal yang menyajikan masakan yang sama dengan cara penyajian berbeda untuk dua restoran berbeda.
Penutup yang Menggugah
Revolusi mobil listrik semakin melesat, dan Honda tak tinggal diam. Menariknya, mereka menerapkan strategi berbeda di tiap negara, membuktikan bahwa pendekatan satu ukuran untuk semua tak selalu efektif.
Di beberapa pasar, Honda fokus mengembangkan kendaraan listrik penuh, sementara di tempat lain, mereka lebih mengedepankan teknologi hibrida sebagai jembatan menuju masa depan tanpa emisi.
Baca Juga: Lebih Murah dari Honda Brio tapi Gantengnya Sekaliber BMW: SUV Harga Miring Ini Rawan Bikin Naksir
Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas Honda dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar dan kesiapan infrastruktur di berbagai negara.