Hasil Uji Tabrak XIaomi SU7 Tak Disangka, Jauh dari NETA

Selasa, 25 Maret 2025 | 13:50 WIB
Hasil Uji Tabrak XIaomi SU7 Tak Disangka, Jauh dari NETA
Xiaomi SU7 dalam uji tabrak mendapatkan skor mengesankan (CarnewsChina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam arena pertarungan keselamatan mobil listrik, sebuah drama menarik tengah berlangsung. Di satu sudut, pendatang baru Xiaomi SU7 tampil memukau dengan prestasi gemilang dalam uji tabrak. Di sudut lain, NETA justru tersungkur dalam ujian yang sama.

Sang Juara Baru: Xiaomi SU7

Bayangkan sebuah mobil yang baru lahir langsung menjadi bintang! Itulah Xiaomi SU7. Dengan angka penjualan mencengangkan - 186.112 unit - mobil ini bahkan membuat antrean pemesanan hingga 11 bulan. 

Tapi bukan hanya popularitas yang membuatnya istimewa. Dalam ujian tabrak C-NCAP, SU7 mencatatkan prestasi membanggakan.

Dilansir dari CarNewsChina, Uji tabrak C-NCAP diselenggarakan oleh China Automotive Technology and Research Center (CATARC).

Evaluasi keselamatan kendaraan dilakukan dengan skala 0 hingga 100%, yang kemudian dikonversi menjadi rating bintang. Uji ini mencakup keselamatan penumpang, perlindungan bagi pengguna jalan rentan, dan fitur keselamatan aktif.

Xiaomi SU7 yang diuji adalah varian SU7 Max, yang merupakan versi penggerak empat roda (4WD) dengan sensor LiDAR AT128 dari Hesai serta sistem bantuan pengemudi Xiaomi Pilot Max.

Mobil ini dijual dengan harga 299.900 yuan (sekitar 41.345 USD) di Tiongkok. Mobil yang diuji dibeli secara acak dari dealer tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Hasilnya, Xiaomi SU7 Max meraih lima bintang dengan skor 93,5 persen, tertinggi di antara mobil yang diuji dengan standar keselamatan 2024.

Baca Juga: Pendatang Baru Aion Kalahkan Neta di Pasar Mobil Listrik Indonesia

Skor ini 8,7 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata mobil lain yang diuji oleh C-NCAP. Di kategori keselamatan aktif, SU7 Max mencatat 95,25 persen, dengan fitur Automated Emergency Braking (AEB) dan efektivitas pencahayaan yang hampir mendapatkan nilai sempurna.

Dalam kategori perlindungan penumpang, SU7 Max mencetak 94,31%, sementara dalam kategori perlindungan pengguna jalan rentan (VRU), skornya mencapai 90,42 persen, 13,14 persen lebih tinggi dari rata-rata mobil lain.

Uji ini meliputi perlindungan kaki dan kepala pejalan kaki serta pengujian sistem AEB.

Kinerja luar biasa dalam kategori perlindungan VRU menjadikan Xiaomi SU7 Max mobil dengan skor keselamatan tertinggi di antara kendaraan yang diuji dengan standar 2024 C-NCAP.

Yang lebih mengesankan? Mobil yang diuji diambil secara acak dari dealer, membuktikan bahwa setiap unit SU7 memang dirancang untuk keselamatan maksimal.

NETA: Kisah yang Berbeda

hasil uji tabrak Neta V (Youtube)
hasil uji tabrak Neta V (Youtube)

Kontras dengan kesuksesan Xiaomi, NETA V menuai hasil mengecewakan dalam uji ASEAN NCAP. Mobil yang dipasarkan di berbagai negara ASEAN ini mencetak sejarah kelam - peringkat nol bintang!

Dengan total skor hanya 28,55 poin, NETA V menunjukkan kelemahan serius dalam berbagai aspek keselamatan.

Dalam pengujian komprehensif yang dilakukan oleh ASEAN NCAP dalam laman resmi, Neta V hanya mampu mengumpulkan total 28,55 poin dari keseluruhan kriteria.

Rinciannya mencakup 7,89 poin untuk Perlindungan Penumpang Dewasa (AOP), 13,51 poin untuk Perlindungan Penumpang Anak (COP), 7,14 poin untuk Bantuan Keselamatan (SA), dan yang paling mengkhawatirkan, 0 poin untuk kategori Keselamatan Pengendara Sepeda Motor (MS).

Meskipun dilengkapi dengan dua kantung udara dan beberapa fitur keselamatan dasar seperti ABS dan ESC, Neta V menunjukkan kekurangan serius dalam uji tabrak offset depan.

Hasil pengujian mengungkapkan perlindungan yang sangat buruk pada bagian vital pengemudi, termasuk kepala, leher, dada, dan tungkai bawah kanan. Lebih mengkhawatirkan lagi, mobil ini tidak dilengkapi dengan teknologi pelindung kepala (HPT).

Pelajaran Berharga

Kisah dua mobil ini mengajarkan bahwa dalam industri otomotif modern, keselamatan bukan sekadar pelengkap - ini adalah pondasi utama.

Xiaomi membuktikan bahwa pendatang baru pun bisa unggul jika berkomitmen pada keselamatan. Sementara NETA menjadi pengingat bahwa mengabaikan aspek keselamatan bisa berakibat fatal bagi reputasi sebuah merek.

Bagi konsumen, pesan ini jelas: dalam memilih kendaraan, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Karena pada akhirnya, tidak ada yang lebih berharga dari nyawa pengendara dan penumpang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI