Suara.com - Pemilik mobil bertransmisi otomatis, selain mengganti oli mesin, pada periode tertentu tentu juga perlu mengganti oli transmisi. Biasanya disarankan untuk menggantinya setiap 15.000 kilometer, dan untuk kuras oli matic secara menyeluruh di 50.000 kilometer.
Namun, masih relevankah hal tersebut dilakukan saat ini bila melihat tingginya mobilitas kendaraan itu sendiri dan kondisi kemacetan lalu lintas yang harus dihadapi setiap harinya.
Penggantian oli transmisi otomatis saat ini sudah tidak lagi bergantung pada jarak tempuh. Seperti dikutip dari laman Mobil, melihat kondisi kemacetan lalu lintas yang parah saat ini, patokan jarak tempuh rasanya sudah tidak relevan lagi.
"Untuk menempuh jarak 10 km biasanya ditempuh dalam waktu 20-30 menit, tapi pada kenyataannya saat ini bisa sejam atau lebih. Kalau hitungan normal waktu kerja, dalam 1 jam itu mobil bisa menempuh lebih dari 10 km," tulis keterangan Mobil, Selasa (25 Maret 2025).

Oleh sebab itu, beliau menyarankan proses ganti oli jangan dijadikan tolak ukur jarak untuk mobil yang sering menghadapi kemacetan lalu lintas.
Dimana biasanya ganti oli transmisi 10.000 km, dengan kondisi kemacetan dan waktu kerja komponen yang lebih lama, sebaiknya dipercepat menjadi 7.000 km atau 8.000 km. Hal ini dilakukan untuk memperkecil kemungkinan penurunan performa transmisi matic dan juga kuras oli.
Apabila rajin melakukan penggantian oli matic sesuai waktunya, maka tidak perlu kuras oli, sebab oli yang berada di dalam transmisi selalu diperbarui dan punya performa pelumasan yang baik.
Kuras dilakukan jika kondisi oli transmisi sudah tak lagi bisa melunasi dengan baik.
"Biasanya muncul gejala-gejala penurunan performa pada transmisi. Misal ada keterlambatan pergantian gigi atau sering disebut lemot. Bisa juga muncul suara dengung," ungkap Mobil.
Baca Juga: Mobil1 Tawarkan Pilihan Oli Mesin untuk Model Hybrid
Mobil sendiri saat ini memiliki jajaran produk oli seperti Mobil1 Gold Series Mobil1 0W-20 dan Mobil1 0W-40 dan Silver Series Mobil1 5W-30 dan Mobil1 5W-50.