Yang pasti, lanjut Aji, pada 2025 ini akan semakin banyak merek bermain di pasar kendaraan niaga Indonesia.
"Persaingan semakin ketat, karena tadinya cuma 5 sampai 6 brand sekarang jadi 8, 9, atau 10 brand," beber dia.
Masuk Ilegal
Sebelumnya, pada Januari lalu, salah satu pemain utama di segmen kendaraan niaga Indonesia, Hino mengeluhkan soal masuknya truk-truk China ke Tanah Air.
Direktur Produksi PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) Kristijanto Saputra, dalam pertemuan dengan Dedi Mulyadi, yang kini sudah menjadi Gubernur Jawa Barat, mengatakan truk-truk dari China masuk ke Indonesia tanpa lewat jalur resmi.
Truk-truk itu, lanjut Kristijanto, masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok dan pelabuhan lain sekitar Morowali, salah satu wilayah pusat industri tambang dan pengolahan nikel di Sulawesi Tengah.
Kristijanto menerangkan truk-truk buatan Indonesia, termasuk dari Hino, kesulitan bersaing dengan truk-truk China tersebut dijual dengan harga murah sebab diimpor secara utuh atau CBU dari Tiongkok.
Truk-truk China itu, lanjut Kristijanto, beroperasi tanpa memiliki STNK dan BPKB, serta tak mengantongi sertifikat uji tipe dari Kementerian Perhubungan.
"Ini fakta, karena tim kami turun ke lapangan," tegas Kristijanto dalam video yang diunggah di akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Mitsubishi Fuso Akan Luncurkan Mobil Niaga Baru Tahun Ini
Kini Kristijanto berharap pemerintah memberikan perlindungan pada pabrikan yang telah memproduksi kendaraan niaga di dalam negeri.