Cara Honda dan Toyota Akali Tarif Impor AS Guna Kembangkan Teknologi Hybrid

Senin, 24 Maret 2025 | 15:00 WIB
Cara Honda dan Toyota Akali Tarif Impor AS Guna Kembangkan Teknologi Hybrid
PT Toyota Astra Motor (TAM) Sediakan Layanan Parkir Gratis untuk Kendaraan Elektrifikasi Toyota (Foto: TAM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayangkan dua rival legendaris Jepang yang tiba-tiba berjabat tangan dan memutuskan untuk menari bersama! Itulah yang terjadi ketika Honda dan Toyota, dua raksasa otomotif Negeri Sakura, mengumumkan kolaborasi mengejutkan mereka di tanah Amerika.

Mengapa mereka melakukan ini? Jawabannya sederhana. Dilansir dari Carscoops, mereka bertahan dan berkembang di tengah badai tarif AS yang semakin ganas.

Dengan tarif impor yang melambung hingga 25 persen, kedua perusahaan ini memilih untuk bermain cerdas daripada bermain keras.

Inti dari kerja sama ini adalah pembangunan pabrik baterai raksasa Toyota di North Carolina, dengan investasi senilai Rp210 triliun.

Pabrik ini akan mulai beroperasi pada tahun 2025 dan dirancang untuk memasok daya bagi 400.000 kendaraan hybrid Honda setiap tahunnya.

Honda Elevate. (Honda Afrika Selatan)
Honda Elevate. (Honda Afrika Selatan)

Ini bukan sekadar proyek besar—ini adalah langkah strategis menuju masa depan transportasi ramah lingkungan di Amerika Serikat.

Bayangkan pabrik ini sebagai pusat energi yang akan mendorong revolusi kendaraan listrik dan hybrid, menjadikan mobil-mobil lebih efisien dan berkelanjutan.

Kolaborasi antara Toyota dan Honda ini menunjukkan bahwa industri otomotif semakin serius dalam menciptakan solusi hijau bagi mobilitas masa depan.

Honda membuat keputusan berani dengan memindahkan produksi Civic Hybrid terbaru ke Indiana, meninggalkan rencana awal di Meksiko.

Baca Juga: Tampang Sporty Ala Yamaha XMAX, Harga Setara Scoopy: Pesona Motor Penantang Honda Vario

Langkah ini bukan sekadar perubahan lokasi, tetapi strategi cerdas untuk menghindari potensi kerugian besar akibat tarif yang bisa mencapai Rp70,5 triliun per tahun. Dengan produksi di Amerika Serikat, Honda memastikan stabilitas bisnis dan efisiensi distribusi di pasar utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI