Motul dan IPONE Racik Strategi Bisnis Pelumas Premium di Indonesia

Senin, 24 Maret 2025 | 13:08 WIB
Motul dan IPONE Racik Strategi Bisnis Pelumas Premium di Indonesia
Yamaha XSR 155 dan Honda Stylo Modifikasi dari Motul Indonesia. (Foto: Motul Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Motul Indonesia Energy (MIE), mempererat tali silaturahmi bersama Official Partner MOTUL dan IPONE sekaligus membahas seputar perkembangan pelumas di industri otomotif Tanah Air.

National Sales Director Motul Indonesia, Welmart Purba mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen MOTUL dan IPONE untuk terus menjaga hubungan baik dan berbagi informasi dengan seluruh partner terkait perkembangan pelumas di tengah pesatnya inovasi di industri otomotif saat ini.

"Selain momen buka bareng, acara ini juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi serta meningkatkan awareness terhadap brand MOTUL dan IPONE yang dikemas lewat kegiatan informal dan sharing session seputar industri otomotif dan perkembangan teknologi pelumas terkini," ujar Welmart, di Asthana, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).

Selain menjadi momen kebersamaan, kegiatan kali ini dimanfaatkan untuk menyampaikan update terbaru mengenai aktivasi brand, dan rencana campaign ke depan yang akan dilakukan oleh MOTUL dan IPONE bagaimana kedua pelumas ini bisa sama-sama memenuhi kebutuhan para pengguna sepeda motor Indonesia yang semakin beragam.

Dengan adanya sharing session ini, para partner mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang perkembangan terkini, sekaligus memperkuat sinergi dalam upaya memperkuat positioning MOTUL dan IPONE di segmen pelumas premium.

Seperti diketahui, pelumas MOTUL diracik menggunakan teknologi ester, HC Tech, dan Technosynthese. Teknologi-teknologi ini membuat pelumas MOTUL memiliki performa tinggi dan perlindungan optimal untuk mesin.

Sunmori Motul Menuju IIMS 2025. (Foto: Motul)
Sunmori Motul Bersama Komunitas Sepeda Motor Menuju Event Otomotif Tahunan IIMS Pada Aawal Tahun 2025. (Foto: Motul)

Begitupun dengan pelumas IPONE yang menggunakan teknologi 100% Synthetic with Ester untuk meningkatkan akselerasi, mengurangi gesekan, dan menjaga mesin tetap bersih.

"Dengan kegiatan sharing session ini, kami berharap kolaborasi yang positif terus terjaga. Harapannya konsumen Indonesia juga terus teredukasi bahwa MOTUL dan IPONE berkomitmen untuk selalu menghadirkan pelumas dengan kualitas tertinggi," pungkas Welmart.

Strategi Bisnis MOTUL dan IPONE 2025

Baca Juga: Motul Tawarkan Program Khusus untuk Pelumas Roda Empat di IIMS 2025

Welmart menambahkan, bicara strategi yang dilakukan di tahun 2025 adalah kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya yang semakin kompetitif.

"Motul itu sebenarnya sudah punya blueprint jangka pendek, menengah, dan panjang. Jadi di 2025 ini sebenarnya bagian dari strategi menengah dan panjang. Kita tetap membangun brand, karena di segmen premium kekuatan brand itu sangat penting. Di setiap kegiatan kita menjaga level premium dan persepsi itu sama dengan apa yang kita inginkan di semua aspek," lanjutnya.

Momen Para Bikers Tunjukan Nasionalisme di HUT RI. (Foto: Motul)
Jajaran produk pelumas MOTUL dan IPONE yang mengisi segmen sepeda motor premium di Indonesia. (Foto: Motul)

Sementara itu, untuk IPONE tentunya akan ada penyesuaian terkait dalam strategi bisnis. Menurut Welmart, ketika IPONE bergabung dengan motul sebenarnya ada beberapa PR atau pekerjaan rumah yang perlu dibenahi untuk tetap dapat berjalan besama.

"Ketika ada 2 produk di satu segmen pelumas premium yang sama berarti kan agak sedikit kesulitan menentukan, apalagi di Indonesia Motul sudah diterima di segmen premium. Jadi saat ini strateginya kita mencoba mensegmentasi target pengguna-nya. Contoh bila melihat grup pengguna motul ada laten referensi, maksudnya selain Motul ternyata ada IPONE yang juga sesuai dengan referensi value dan behavior mereka, nah area tersebut yang saat ini coba kita bangun untuk strategi IPONE," terang Welmart.

Dengan kata lain, Welmart mengaku tidak mengantisipasi persaingan kedua brand tersebut dan justru membiarkan hal itu terjadi selama berdampak pada pertumbuhan bisnis yang signifikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI