"Motul itu sebenarnya sudah punya blueprint jangka pendek, menengah, dan panjang. Jadi di 2025 ini sebenarnya bagian dari strategi menengah dan panjang. Kita tetap membangun brand, karena di segmen premium kekuatan brand itu sangat penting. Di setiap kegiatan kita menjaga level premium dan persepsi itu sama dengan apa yang kita inginkan di semua aspek," lanjutnya.

Sementara itu, untuk IPONE tentunya akan ada penyesuaian terkait dalam strategi bisnis. Menurut Welmart, ketika IPONE bergabung dengan motul sebenarnya ada beberapa PR atau pekerjaan rumah yang perlu dibenahi untuk tetap dapat berjalan besama.
"Ketika ada 2 produk di satu segmen pelumas premium yang sama berarti kan agak sedikit kesulitan menentukan, apalagi di Indonesia Motul sudah diterima di segmen premium. Jadi saat ini strateginya kita mencoba mensegmentasi target pengguna-nya. Contoh bila melihat grup pengguna motul ada laten referensi, maksudnya selain Motul ternyata ada IPONE yang juga sesuai dengan referensi value dan behavior mereka, nah area tersebut yang saat ini coba kita bangun untuk strategi IPONE," terang Welmart.
Dengan kata lain, Welmart mengaku tidak mengantisipasi persaingan kedua brand tersebut dan justru membiarkan hal itu terjadi selama berdampak pada pertumbuhan bisnis yang signifikan.