GWM memang bergerak cepat menangani masalah ini. Tim teknis mereka bekerja non-stop untuk memulihkan sistem, sambil mengeluarkan pernyataan resmi yang terkesan diplomatis: "Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan sedang berupaya maksimal mengembalikan layanan normal."
Tapi kejadian error kunci keyless di mobil GWM ini membuka mata kita tentang sisi gelap revolusi digital di industri otomotif.
Seperti kata pepatah, "jangan taruh semua telur dalam satu keranjang." Begitu pula dengan teknologi mobil - jangan terlalu bergantung pada satu sistem tanpa backup yang handal.
Pelajaran berharga bagi konsumen? Selalu siapkan plan B.
Kunci mekanis konvensional yang sering dianggap kuno ternyata bisa jadi penyelamat di saat kritis.
Mungkin tidak sekeren mengetuk layar smartphone untuk membuka mobil, tapi setidaknya lebih bisa diandalkan.
Para ahli industri otomotif mulai mempertanyakan arah pengembangan teknologi mobil.
"Kita perlu keseimbangan antara inovasi dan reliabilitas," ujar Dr. Li Ming, pakar teknologi otomotif dari Universitas Tsinghua.
"Mobil pintar memang keren, tapi jangan sampai membuat penggunanya merasa bodoh."
Baca Juga: AION Siapkan Bengkel Siaga Kawal Konsumen Mudik Lebaran dengan Mobil Listrik
Ke depannya, GWM dan produsen mobil lainnya mungkin perlu memikirkan ulang strategi digitalisasi mereka. Inovasi tetap penting, tapi jangan sampai mengorbankan aspek fundamental seperti aksesibilitas dasar kendaraan.