Suara.com - Toyota Indonesia sepertinya masih menutup rapat rencana peluncuran Veloz Hybrid di Indonesia tahun ini.
Padahal seperti diketahui, kabar peluncuran Veloz Hybrid sudah santer terdengar dalam beberapa waktu terakhir.
Kabar tersebut juga diperkuat dengan munculnya kode mesin mobil baru di Peraturan Menteri Dalam Negeri 2024 yang diduga sebagai Veloz Hybrid.
Saat dikonfirmasi, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam hanya memberi isyarat untuk menunggu waktu yang tepat.
"Tunggu tanggal mainnya. Yang penting ekosistemnya terbentuk dulu," kata Bob Azam, di Jakarta belum lama ini.
![All-New Toyota Veloz di lokasi test drive GIIAS 2021 [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/16/42704-all-new-toyota-veloz-giias-2021-01.jpg)
Lebih lanjut, Bob menegaskan, Toyota tidak ingin asal meluncurkan produk hybrid. Persyaratan TKDN atau Tingkat Kandungan Dalam Negeri juga harus terpenuhi.
"Kita juga tidak mau begitu hybrid, lokalisasinya turun. Berarti kan harus ada komponen yang kita lokalisasi. Untuk lokalisasi komponen itu, kita butuh economic scale. Jadi, kita butuh insentif dari pemerintah," jelas Bob.
Menyoal insentif dari pemerintah, Bob menilai bukanlah kepentingan Toyota semata untuk kembali menggairahkan pasar.
Sebab konsumen juga yang akan dibebankan jika nantinya harga mobil semakin mahal.
Baca Juga: Innova Zenix dan Yaris Cross Jadi Jagoan Ekspor Toyota Gempur Pasar Global
![All-New Toyota Veloz menjadi salah satu produk yang paling banyak diperbincangkan di GIIAS [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/16/25348-all-new-toyota-veloz-giias-2021-02.jpg)
"Ini bukan untuk Toyota ya, tapi untuk konsumen. Jadi dari mobil yang dibeli (konsumen), 40 persennya pajak. Jadi otomotif itu jadi sumber pendapatan bagi negara. Maka layak untuk didukung," tegas Bob.
Toyota sendiri saat ini sudah memproduksi dua model hybrid yang dirakit di pabrik Karawang, Jawa Barat. Model tersebut adalah Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Kedua model ini bahkan menjadi andalan ekspor Toyota ke lebih dari 80 negara.
Di dalam negeri, -Toyota masih dominan di pasar mobil hybrid Indonesia. MPV andalannya, Innova Zenix Hybrid juga masih menjadi mobil hibrida dengan penjualan paling moncer pada Februari kemarin.
Seperti disitat dari laporan bulanan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid masih memimpin pasar mobil hybrid dengan capaian penjualan wholesales atau pabrikan ke diler sebanyak 1.982 unit pada bulan kemarin.
Secara keseluruhan, total penjualan mobil hybrid pada Februari kemarin tercatat 4507 unit saja, naik 26,8 persen jika dibandingkan dengan Februari tahun lalu, yang berjumlah 3553 unit.
Kode Mesin Diduga Veloz Hybrid
Kehadiran Veloz Hybrid di Tanah Air semakin mencuat, setelah kode mesin yang diduga calon kendaraan baru milik Toyota tersebut muncul dalam Permendagri Nomor 8 Tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024.
Dalam regulasi baru itu, tersemat kode dua kendaraan tak bernama Toyota yakni W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS. Keduanya diduga kuat sebagai Veloz Hybrid.
Uniknya di dalam dokumen yang sama juga disebutkan bahwa keduanya memiliki Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) masing-masing Rp 264 juta dan 284 juta.
Namun penting dicatat, NJB bukanlah harga resmi kendaraan ketika dijual di pasaran tetapi hanyalah nilai kendaraan sebelum dikenai berbagai macam pajak.
Sebagai gambaran, harga Toyota Veloz sendiri saat ini dipatok mlai dari Rp296,8 juta sampai Rp319,2 juta. Mengacu pada harga tertinggi, besar kemungkinan harga Veloz Hybrid akan berada sedikit diatasnya.