Suara.com - Menjelang mudik Lebaran 2025, perjalanan pulang kampung yang nyaman dan lancar menjadi prioritas bagi para pemudik.
Dengan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi, Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa hadir sebagai alternatif menarik untuk menghindari kemacetan di Tol Trans Jawa dan Jalur Pantura.
Selain menawarkan perjalanan yang lebih lancar, rute ini juga menyuguhkan panorama pesisir selatan yang memesona, menjadikannya pilihan ideal bagi pemudik yang ingin menikmati perjalanan sambil mengeksplorasi keindahan alam.
Jalur Pansela terbentang dari Banten hingga Jawa Timur, melewati berbagai daerah dengan infrastruktur yang telah ditingkatkan demi kenyamanan pemudik.
Di Banten, jalur ini dimulai dari Simpang Labuhan yang terhubung langsung dengan perbatasan Jawa Barat.

Memasuki Jawa Barat, pemudik dapat melintasi ruas perbatasan Banten hingga Sindang Barang, yang telah dilengkapi dengan rest area dan SPBU untuk mendukung perjalanan jarak jauh.
Di Jawa Tengah, rute Pansela menyambungkan perbatasan Jawa Barat hingga Glonggong, melalui Congot dan Duwet.
Infrastruktur di wilayah ini telah dioptimalkan dengan kombinasi jalan provinsi dan nasional yang mulus, serta pusat informasi dan layanan darurat yang beroperasi 24 jam.
Sementara itu, di Yogyakarta, ruas Karangnongko - Legundi - Duwet menjadi bagian penting dari jalur ini. Pemudik juga bisa memanfaatkan Tol Fungsional Solo-Jogja yang akan dibuka khusus selama periode mudik, membantu mengurai kepadatan lalu lintas.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2025: Ini Titik Macet Pantura dan Tips Ampuh Mengatasinya
Jawa Timur menjadi penutup rangkaian Pansela dengan ruas Panggul - Sendangbiru - Jarit - Puger - Glenmore. Jalur ini dirancang dengan sistem keselamatan yang baik, termasuk rambu-rambu yang jelas dan penerangan jalan yang memadai untuk perjalanan malam.
Agar perjalanan mudik semakin nyaman, pemudik disarankan melakukan persiapan matang.
Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, siapkan peta digital maupun fisik sebagai cadangan, serta kenali lokasi penting seperti bengkel, rumah sakit, dan pos polisi.
Mengatur waktu perjalanan dengan baik, termasuk jadwal istirahat, juga menjadi kunci perjalanan yang aman dan nyaman.
Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung di sepanjang Pansela, termasuk pos pantau, layanan darurat, dan pusat informasi. Dengan koordinasi lintas lembaga yang semakin solid, pemudik dapat merasa lebih aman dalam menempuh perjalanan.
Memilih Jalur Pansela sebagai rute mudik tidak hanya menjadi solusi menghindari kemacetan, tetapi juga membuka peluang menikmati pesona pesisir selatan Jawa.
Dengan persiapan yang matang dan pemahaman rute yang baik, perjalanan mudik bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, aman, dan berkesan. Pastikan selalu memantau informasi terbaru mengenai kondisi lalu lintas dan cuaca agar perjalanan tetap lancar.
Sebagai penutup, penting untuk selalu memantau informasi terkini tentang kondisi lalu lintas dan cuaca sebelum dan selama perjalanan. Dengan memanfaatkan jalur alternatif ini secara bijak, pemudik dapat berkontribusi dalam menciptakan arus mudik yang lebih teratur dan nyaman bagi semua pihak.
Tips Aman Melintasi Jalur Pansela: Menikmati Perjalanan Tanpa Risiko
1. Berangkat Sepagi Mungkin
Semakin pagi berangkat, semakin banyak destinasi indah yang bisa dikunjungi di sepanjang jalur ini.
Selain itu, berangkat lebih awal juga mengurangi risiko kemalaman di jalan, terutama karena minimnya penginapan di sepanjang Pansela.
Jika terlalu malam, pilihan hanya dua: bermalam di dalam mobil atau tetap melanjutkan perjalanan, yang bisa berbahaya jika tubuh sudah kelelahan.
2. Pastikan Kondisi Mobil Prima
Periksa kondisi mobil sebelum berangkat, termasuk mesin, rem, ban, dan lampu-lampu. Jika memungkinkan, pasang lampu kabut, karena beberapa wilayah seperti Kedungreja dan Gandrungmangu di Cilacap sering diselimuti kabut tebal yang mengganggu visibilitas.
Selain itu, ban dalam kondisi baik sangat penting karena jalur ini memiliki banyak tanjakan curam yang membutuhkan traksi optimal.
3. Jangan Lupakan Dongkrak
Meski kebanyakan mobil sudah menggunakan ban tubeless, tetap penting membawa dongkrak untuk berjaga-jaga. Lubang-lubang besar di Pansela bisa menyebabkan ban pecah atau pelek peyang, sehingga membawa dongkrak—terutama dongkrak buaya yang lebih mudah digunakan—menjadi langkah antisipasi yang bijak.
Jangan lupa juga membawa kunci roda agar pergantian ban bisa dilakukan dengan cepat.
4. Gunakan Aplikasi Navigasi dengan Bijak
Aplikasi seperti Google Maps dan Waze sangat membantu dalam menentukan rute dan memperkirakan waktu tempuh.
Namun, jangan sepenuhnya bergantung pada mereka, karena sering kali aplikasi ini merekomendasikan jalan pintas yang sempit atau rusak.
Sebaiknya tetap berpegang pada jalur utama yang memiliki garis kuning di tengah, karena jalan tersebut adalah jalur nasional yang lebih lebar dan aman.