Karena dinilai tidak praktis, keberadaan mobil dengan transmisi manual pun juga mulai punah di negar-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman.
Tercetusnya ide menghapuskan opsi transmisi manual ini diawali oleh Volkswagen (VW). Pabrikan otomotif asal Bremen, Jerman ini memutuskan untuk tidak lagi memproduksi mobil bertransmisi manual sejak 2030 mendatang.
Volkswagen berfokus pada produksi mobil listrik yang memang tak membutuhkan transmisi manual.
Berdasarkan laporan Motor und Sport disebutkan kalau VW Tiguan dan VW Passat yang meluncur pada 2023 hanya tersedia dalam pilihan transmisi otomatis. Rupanya langkah yang diambil VW ini bakal diikuti merek yang tergabung dalam Volkswagen Group seperti Skoda, Seat, dan Audi.
Keputusan yang diambil oleh VW rupanya turut memberikan efek domino pada pabrikan lain pada produsen mobil lain. Ini karena Volkswagen adalah perusahaan raksasa dan memiliki grup otomotif yang juga beranggotakan beberapa pabrikan kendaraan lain.
Untuk di negara-negara maju seperti di Benua Eropa, transmisi manual memang sudah tidak lagi digemari karena kurang praktis. Biasanya transmisi manual hanya digunakan pada segelintir kendaraan niaga atau tipe termurah.
Transmisi Manual Dinilai Tak Praktis
Cara kerja transmisi mobil manual mengharuskan semua tangan dari kaki hingga tangan bekerja secara bersama. Kaki kanan digunakan untuk menginjak rem dan juga gas sementara kaki kiri biasanya digunakan untuk menginjak pedal kopling.
Untuk mengoperasikan mobil manual, kaki kiri harus lincah memainkan pedal kopling saat pindah gigi atau start awal.
Baca Juga: Bersiap dengan Wujud Kekinian Toyota Yaris yang Irit Banget, Tak Lagi Mampir SPBU
Untuk bisa menyetir mobil manual, pengemudi perlu memiliki keahlian tersendiri untuk dapat melakukan perpindahan gigi dengan tepat dan halus. Aspek kepraktisan dalam berkendara pun akan berkurang, karena kita perlu melakukan perpindahan gigi tiap akselerasi dan deselerasi.