Polri Siapkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas Amankan Jalur Mudik 2025

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:04 WIB
Polri Siapkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas Amankan Jalur Mudik 2025
Jalur mudik pantura Karawang. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Jawa Tengah akan menerapkan strategi khusus dalam pengamanan jalur mudik dan balik Lebaran 2025.

Disampaikan Karo Ops Polda Jateng, Kombes Pol Basya Radyananda, berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, Polda Jateng telah menetapkan strategi aglomerasi guna menangani potensi permasalahan lalu lintas secara komprehensif.

Pendekatan ini tidak hanya diterapkan pada satu wilayah atau satuan kerja, tetapi mencakup beberapa polres sekaligus.

“Ada lima strategi aglomerasi yang kami susun untuk mengatasi kendala yang terjadi tahun lalu. Strategi ini dibuat karena jaringan jalan merupakan satu sistem yang saling terhubung, sehingga penyelesaiannya harus dilakukan secara menyeluruh,” jelasnya, saat melakuka pengecekan jalur mudik dalam Operasi Ketupat Candi 2025, di Exit Tol Pejagan, Rabu (13/3/2025).

Senada dengan Karo Ops, Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Sonny Irawan, menjelaskan bahwa strategi ini diterapkan mengingat luas wilayah Jawa Tengah mencapai 29% dari total luas Pulau Jawa.

Selain itu, terdapat lima jaringan jalan utama, yakni jalur pantura, tol, selatan, tengah, dan selatan-selatan.

“Karena itulah, strategi yang kami gunakan membagi wilayah Jawa Tengah dengan metode lima aglomerasi,” ungkap Kombes Sonny.

Pada tahun lalu volume kendaraan yang melintas di jalan Pejagan mencapai 4% dari Cikatama. Artinya Cikatama yang masuk ke Trans Jawa 66% dari Cikampek itu 4%nya ada di Pejagan dan 50%nya masuk wilayah Kalikangkung.

Selain strategi aglomerasi, Polda Jateng juga menyiapkan langkah antisipasi di jalur arteri, khususnya dari Pejagan hingga Ajibarang.

Baca Juga: Pasar Otomotif Indonesia Lesu di 2024, Menperin Usul Perusahaan Turunkan Harga Mobil

“Kami akan melakukan analisis berdasarkan traffic accounting, volume per kapasitas, dan tingkat kepadatan arus. Jika terjadi peningkatan signifikan, kami akan menerapkan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow dan one way parsial secara lokal,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI