Suara.com - Kabar menghebohkan datang dari kota Cianjur, Jawa Barat. Sebuah STNK Kekaisaran mendadak menjadi sorotan. Hal yang menjadi heboh yakni polisi sampai diperas hingga Rp5 triliun.
Hal ini terungkap dalam sebuah unggahan akun Instagram fakta.indo. Kisah berawal dari sekelompok orang mengaku sebagai bagian dari "kekaisaran", mencetak STNK palsu, lalu dengan lantangnya menuntut ganti rugi Rp5 triliun.
"Kekaisaran Sunda Nusantara menuntut ganti rugi sebesar Rp 5 triliun kepada Polres Cianjur, Jawa Barat, atas penangkapan salah satu jenderal muda mereka. Polisi mengatakan sindikat pemalsuan STNK ini mengklaim mendapat perlindungan dari Kekaisaran Majelis Agung Sunda Archipelago (M.A.S.A)." tulis unggahan akun tersebut.
Bukan sekadar membuat STNK palsu, mereka bahkan berani mengganti logo Polri dengan lambang "kekaisaran" mereka sendiri. Sungguh, keberanian yang berbatasan dengan kenekatan.

Tokoh utama dalam opera sabun ini adalah sosok berinisial H, yang dengan percaya diri menyandang gelar "jenderal muda" dari kekaisaran mereka.
Namun, seperti pepatah mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Aksi mereka akhirnya tercium oleh aparat kepolisian.
Yang membuat cerita ini semakin menarik adalah respons mereka setelah tertangkap. Alih-alih mengaku salah, kelompok ini malah mengancam akan mengubah Jakarta menjadi "Hiroshima dan Nagasaki kedua" jika tuntutan fantastis mereka tidak dipenuhi.
Bahkan dengan beraninya mengirim surat ke berbagai negara, mengancam akan membubarkan NKRI. Sungguh, sebuah plot twist yang tak terduga.

"Mereka bahkan mengancam akan menjadikan Jakarta seperti Nagasaki dan Hiroshima apabila tuntutan mereka tidak diindahkan,” tulis keterangan dalam caption tersebut.
Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Kalsel, Legislator PKS Usul SIM dan SKCK Dibuka Sabtu-Minggu
Di media sosial, warganet Indonesia dibuat geleng-geleng kepala. Ada yang menganggap ini lelucon konyol, ada pula yang melihatnya sebagai pengalihan isu yang cerdik.