Di balik layar, Xiaomi bermain cerdas dengan memanfaatkan "kandang sendiri". China, dengan ekosistem manufaktur mobil listrik yang matang, menjadi benteng kokoh yang mendukung ambisi Xiaomi.
Kemitraan strategis dengan raksasa baterai seperti BYD dan CATL memastikan jantung SU7 berdetak kencang dan konsisten.
Berbeda dengan Apple yang terseok-seok mencari mitra produksi, Xiaomi meluncur mulus.

Mereka memahami bahwa dalam balapan teknologi, kecepatan dan ketepatan adalah kunci. Ketika Apple masih berkutat dengan blueprint dan negosiasi, Xiaomi sudah melesat di jalanan dengan 100.000 unit mobil listrik.
Kisah Xiaomi ini bukan sekadar tentang mobil listrik. Ini adalah kisah tentang bagaimana sebuah "underdog" dari Timur berani menantang status quo, membuktikan bahwa inovasi sejati tidak selalu datang dari Silicon Valley.
Dengan paduan pas antara teknologi canggih, harga terjangkau, dan eksekusi yang brilian, Xiaomi tidak hanya menciptakan mobil - mereka menciptakan revolusi.