VW tampaknya ingin memberikan pesan tegas kepada semua dealernya bahwa standar penjualan harus dipenuhi untuk mempertahankan hubungan kerja sama.
Ini sedikit berbeda dengan sistem yang dipakai pada beberapa merek di Indonesia di mana sistemnya adalah jual-putus. Artinya, laku tidaknya kendaraan akan menjadi tanggungan murni dari pihak dealer, bukan pabrikan.