Suara.com - Masih ingat brand mobil lokal Esemka? Bagaimana kondisinya sekarang? Apakah pabrik mobil Esemka masih aktif melakukan produksi saat ini?
Tentu tak sedikit dari kalian yang tak asing dengan nama Esemka. Yups, sebuah pabrikan otomotif nasional yang sempat viral beberapa waktu lalu kembali bikin heboh setelah akun Instagram bmedia.kreatif memposting kondisi terkini.
"Inilah pabrik Esemka yang pernah diresmikan Presiden Jokowi pada September 2019. Lokasi pabrik berada di desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah," bunyi keterangan video.
Kondisi pabrik mobil Esemka terlihat cukup sepi, seperti tak ada aktivitas. Namun nama Esemka pernah menjadi harapan bagi publik Tanah Air.
Berawal dari sebuah bengkel sederhana di SMK Surakarta, siapa sangka proyek pendidikan ini akan bertransformasi menjadi simbol ambisi otomotif nasional.
Nama "Esemka" yang begitu sederhana - diambil dari singkatan "SMK" - kelak akan menjadi buah bibir masyarakat Indonesia.
Momentum Esemka semakin menguat tatkala Joko Widodo, yang kala itu menjabat sebagai Walikota Solo, memberikan dukungan penuhnya. Bagaikan mendapat angin segar, proyek ini pun melaju kencang di bawah sorotan publik.
Masyarakat Indonesia mulai membangun ekspektasi tinggi, membayangkan hadirnya mobil nasional yang terjangkau namun tetap berkualitas.
Puncak euforia Esemka terjadi saat peresmian pabriknya di Boyolali pada September 2019. Di atas lahan seluas 12.000 meter persegi, berdiri megah sebuah fasilitas produksi modern yang dilengkapi dealer kendaraan, lini perakitan, ruang pengecatan, hingga area pengujian mesin.
Baca Juga: Comeback Mengejutkan, Instagram Esemka Aktif Lagi usai Tidur Panjang
Semua mata tertuju pada langkah besar ini, yang dianggap sebagai tonggak bersejarah industri otomotif dalam negeri.
Dalam perjalanannya, Esemka tak tanggung-tanggung menghadirkan beragam model.
Mulai dari Pikap Bima yang tangguh dengan pilihan mesin 1.200 cc dan 1.300 cc, SUV Garuda 1 yang gagah dengan mesin 2.000 cc, hingga Esemka Borneo - sebuah microbus yang siap bersaing dengan pemain mapan seperti Elf dan HiAce.
Setiap model dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen Indonesia.
Namun, jalan Esemka tak selalu mulus. Berbagai tantangan menghadang, mulai dari ketatnya persaingan pasar, kendala teknologi dan produksi, hingga skeptisisme publik terhadap produk lokal.
Seperti pepatah "tak ada jalan yang tak berlubang", Esemka pun harus menghadapi realita pahit industri otomotif yang begitu kompetitif.
Kondisi terkini dari pabrikan Esemka pun mendapat tanggapan dari warganet di kolom komentar.
"Mobil ini alhamdulillah laku keras di pasaran sampai habis," tulis salah seorang netizen.
"Pabrik dengan halaman yang kosong melompong," timpal netizen lainnya.
Kini, Esemka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah otomotif Indonesia. Lepas dari segala pro dan kontra, upayanya dalam membangun industri mobil nasional patut diapresiasi.