Suara.com - Jika Anda berpikir mobil hanya sebagai alat transportasi, pikirkan lagi, karena ternyata mobil adalah tambang emas bagi pialang data.
Kantor Jaksa Agung Arkansas, Tim Griffin, telah mengajukan gugatan terhadap General Motors dan OnStar karena diduga menjual data berkendara kepada perusahaan asuransi.
Menurut Carscoops, hugatan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian kasus yang terus berkembang di mana produsen mobil dikritik karena mengumpulkan dan menjual data pengguna.
Pada Agustus tahun lalu, Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, mengajukan gugatan serupa terhadap General Motors, dan baru-baru ini Ford, Hyundai, Toyota, dan FCA juga menghadapi tuntutan serupa.
Baca Juga: Tak Cuma di Indonesia, Penjualan Mobil di Amerika Serikat Terguncang: Faktor Harga Jadi Sebab
Gugatan yang diajukan di Pengadilan Sirkuit Phillips County ini mengklaim bahwa GM telah melacak dan menjual data berkendara pelanggan secara rinci kepada pialang pihak ketiga selama lebih dari satu dekade.
![Markas General Motors di Detroit. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/05/19/58453-general-motors.jpg)
Data yang diduga dikumpulkan oleh GM mencakup kecepatan kendaraan, persentase mengemudi dengan kecepatan tinggi, kebiasaan berkendara larut malam, jarak tempuh, pola percepatan dan pengereman.
Menurut gugatan tersebut, GM telah menjual data ini selama bertahun-tahun tanpa mendapatkan persetujuan eksplisit dari pengemudi. Dikatakan bahwa informasi ini mencakup lebih dari 100.000 kendaraan di Arkansas saja.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah klaim bahwa GM tidak hanya mengumpulkan data dari pengguna OnStar, tetapi juga dari siapa saja yang menggunakan aplikasi seluler GM atau mengaktifkan koneksi internet di mobil mereka.
Dengan kata lain, jika Anda pernah menggunakan Wi-Fi di kendaraan GM, mereka mungkin telah melacak Anda, bahkan jika Anda tidak pernah mendaftar untuk layanan OnStar.
Baca Juga: Tak Laku, Suzuki Ertiga Versi Sedan akan Stop Diproduksi