Suara.com - Baru-baru ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkapkan kasus dugaan korupsi besar-besaran dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Kerugian negara yang diakibatkan oleh kasus ini mencapai angka yang sangat fantastis. Berdasarkan perhitungan sementara, kerugian negara pada tahun 2023 saja mencapai Rp 193,7 triliun.
Jika pola yang sama terjadi sejak 2018, maka total kerugian selama lima tahun bisa mendekati Rp 1 kuadriliun.
Angka ini tentu membuat penasaran banyak orang mengenai seberapa besar nilai uang Rp 1 kuadriliun itu.
Baca Juga: Digadang-gadang Jarang Rewel, Toyota Recall Besar-besaran, Setengah Juta Mobil Terdampak
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita lihat perbandingannya dengan harga mobil Honda Brio varian termurah.
![Honda Brio RS. [Honda Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/11/64230-honda-brio-rs.jpg)
Harga per unit Honda Brio varian termurah adalah Rp 170.400.000. Dengan total uang sebesar 1 kuadriliun rupiah atau 1.000.000.000.000.000 rupiah, kita bisa menghitung jumlah unit Honda Brio yang bisa dibeli dengan uang tersebut.
Jumlah unit = Total uang / Harga per unit Jumlah unit
= 1.000.000.000.000.000 / 170.400.000
Jumlah unit yang bisa didapat kurang lebih mencapai 5.868.545.
Baca Juga: Begini Nasib 11 Mobil Milik Ketum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno usai Disita KPK
Jadi, dengan uang 1 kuadriliun rupiah, kita bisa membeli sekitar 5.868.545 unit Honda Brio varian termurah. Luar biasa banyak, bukan?
Jumlah mobil tersebut bahkan lebih banyak dari populasi seluruh warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menurut data Badan Pusat Statistik mencapai 4.179.333 jiwa.
Dengan kata lain, uang hasil korupsi tersebut bisa digunakan untuk membelikan Honda Brio untuk setiap warga DIY, dan masih tersisa jutaan unit.