Kisah Negara Kaya Raya Bangkrut Gara-Gara Ferrari dan Lamborghini, Sempat Selevel dengan Arab Saudi

Kamis, 20 Februari 2025 | 11:49 WIB
Kisah Negara Kaya Raya Bangkrut Gara-Gara Ferrari dan Lamborghini, Sempat Selevel dengan Arab Saudi
Ferrari 812 GTS (Ferrari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjadi negara kaya memang menjadi idaman hampir para pemimpinnya. Namun bagaimana jadinya jika suatu negara kaya mendadak bangkrut gara-gara mobil mewah seperti Ferrari dan Lamborghini?

Itulah yang menimpa negara di tengah Samudra Pasifik bernama Nauru. Negara yang begitu kaya pada masanya kini harus mengalami kebangkrutan.

Dilansir dari Mirror, Nauru pernah disebut-sebut sebagaiLas Vegas mini di tengah lautan. Banyak mobil-mobil mewah berjejer di satu-satunya jalan beraspal mulai Lamborghini, Ferrari dan masih banyak lainnya.

Padahal akses jalan Nauru tak begitu banyak. Ya, hanya satu jalan. Bahkan ada cerita lucu tentang kepala polisi yang nekat membeli Lamborghini, tapi tak bisa menggunakannya. Pasalnya, dia tidak muat di kursi pengemudi.

Baca Juga: Hamilton Pamer Ferrari F40 di Hari Pertama, Siap Kibarkan Panji Kuda Jingkrak!

Banyak masyarakat sana memiliki Lamborghini dan Ferrari untuk dijadikan tunggangannya. Lalu dari mana sih asal dari kekayaan tersebut?

Konvoi Mobil Mewah Berakhir Tragis. (Foto: Ferrari)
Konvoi Mobil Mewah Berakhir Tragis. (Foto: Ferrari)

Sumber kekayaan mereka ternyata berasal dari mineral fosfat. Fosfat yang terbentuk dari kotoran burung selama ribuan tahun menjadikan tanah Nauru begitu berharga untuk industri pupuk. Pendapatan per kapita mereka bahkan mengalahkan pangeran-pangeran minyak di Timur Tengah seperti di Arab Saudi dan lainnya.

Hidup di Nauru kala itu bagai mimpi indah yang menjadi kenyataan. Mau sekolah? Gratis! Sakit? Tenang, berobat ke Australia pun ditanggung pemerintah. Transportasi, media massa, semuanya gratis. Penduduk Nauru hidup bagai raja kecil di kerajaan mereka sendiri.

Tapi seperti kata pepatah, setiap pesta pasti berakhir. Ketika cadangan fosfat mulai menipis di tahun 90-an, nasib mereka mulai retak.

Nauru nekat menjadi surga pajak. Sayangnya, ini malah mengundang masalah lebih besar ketika 55 miliar Poundsterling Inggris atau setara Rp 1.132 triliun uang mafia Rusia mengalir masuk ke pulau kecil ini.

Baca Juga: Anies Baswedan Terciduk Gunakan Honda BeAT Sambil Dikawal Warga, Publik: Kok Gak Naik Moge atau Lamborghini?

Kini, Ferrari-Ferrari itu berkarat di pinggir jalan, menjadi monumen ironis kejayaan masa lalu. Nauru yang dulunya glamor kini memegang rekor kurang membanggakan: negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. 70 persen penduduknya mengalami obesitas, dan hampir setengah populasinya perokok berat.

Negara Nauru (fulltimeadventurer)
Negara Nauru (fulltimeadventurer)

Dengan populasi hanya 12.000 jiwa (bayangkan seukuran kompleks perumahan), Nauru kini bergantung pada bantuan Australia. Mereka bahkan harus menyewakan pulau mereka sebagai tempat penampungan pencari suaka demi bertahan hidup.

Kisah Nauru seperti peringatan keras dari sejarah: kekayaan bisa datang secepat kilat, tapi bisa pergi lebih cepat dari Ferrari yang pernah memenuhi jalanannya. Sebuah pengingat bahwa kemewahan tanpa kebijaksanaan hanyalah jalan cepat menuju kehancuran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI