Honda 'Ngotot' Ingin Gandeng Nissan Gunakan Cara Tak Terduga, Apa Itu?

Rabu, 19 Februari 2025 | 12:11 WIB
Honda 'Ngotot' Ingin Gandeng Nissan Gunakan Cara Tak Terduga, Apa Itu?
Honda dan Nissan dalam kisah merger (Detroit Free Press)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti plot drama bisnis yang menegangkan, industri otomotif Jepang kini tengah menyaksikan babak baru yang mengejutkan. Honda ternyata diam-diam masih menaruh hati pada Nissan meski sudah ditolak.

Namun dengan satu syarat yang mencengangkan yakni CEO Nissan harus angkat kaki dari kursinya.

Disitat dari Financial Times, Honda siap menggenggam tangan Nissan dalam sebuah merger yang bisa melahirkan raksasa otomotif bernilai 60 miliar Dolar Amerika atau setara Rp 981 triliun.

Memang kisah perkawinan ini cukup rumit. Batu sandungannya? Nissan menolak mentah-mentah untuk menjadi "anak" dalam keluarga baru ini. Honda, yang dipimpin CEO Toshihiro Mibe, mencoba bermain halus.

Baca Juga: Seganteng Honda Jazz, Seharga Motor 125cc: Pesona Mobil Bekas Tipe Hatchback Satu Ini Rawan Bikin Naksir

Mereka tidak ingin tampil sebagai predator yang agresif, melainkan mengimpikan kolaborasi yang khas gaya Jepang dengan mengedepankan harmoni.

Honda SIapkan Teknologi Hindari Kecelakaan di Persimpangan
Honda SIapkan Teknologi Hindari Kecelakaan di Persimpangan

Di tengah drama ini, sosok Makoto Uchida, CEO Nissan, berada dalam posisi yang tak mengenakkan.

Sejak 2019, kepemimpinannya penuh guncangan. Bahkan langkah berani memangkas 9.000 karyawan dan menurunkan produksi 20 persen belum mampu menyulap keajaiban yang diharapkan.

Sementara Uchida bersikeras bertahan hingga 2026, angin perubahan bertiup kencang dari berbagai arah.

Dewan Nissan gelisah, Renault sebagai mitra strategis mulai tidak sabar, dan kini Honda menambah tekanan dengan syarat yang menggelitik: "Kami mau merger, tapi tidak dengan Uchida di kursi kapten."

Baca Juga: Wajah Baru Honda Vario 160 di Filipina, Indonesia Belum Punya

Mengapa merger ini begitu krusial? Jawabannya sederhana: dunia otomotif sedang berubah signifikan. Bukan hanya harus bertarung dengan pemain tradisional, Honda dan Nissan kini dibuat pusing oleh serbuan produsen mobil listrik dari Tiongkok yang bermunculan bagai jamur di musim hujan.

Meski belum ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak, bisik-bisik tentang merger ini sudah menyebar. Bagi Nissan, ini bukan sekadar tentang merger - ini adalah pertaruhan eksistensi di kancah global yang semakin ganas.

Akankah nantinya perjuangan Honda untuk menggoda Nissan berhasil? Hanya waktu yang bisa menjawab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI