Mau Hapus QR Code Buat Pertalite Cs, Isi Garasi Gubernur Aceh Di Luar Dugaan

Senin, 17 Februari 2025 | 15:00 WIB
Mau Hapus QR Code Buat Pertalite Cs, Isi Garasi Gubernur Aceh Di Luar Dugaan
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Fadhlullah periode 2025-2030 dipandu oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Rabu (13/2/2025). [Dok. Pemprov Aceh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan, Muzakir Manaf—atau yang akrab disapa Mualem, baru saja mengumumkan keputusan yang menghentak. Gubernur Aceh terpilih ini, dengan lantang menyatakan perang terhadap sistem QR Code BBM bersubsidi yang selama ini menjadi "momok" bagi sebagian masyarakat Aceh.

Ia ingin menghapus sistem QR Code buat Pertalite cs. Dengan langkah ini, masyarakat Aceh pun tak perlu repot-repot saat isi bensin khususnya BBM bersubsidi.

Namun, di balik kebijakan yang terkesan merakyat ini, tersimpan cerita menarik yang membuat alis berkerut. Sang gubernur rupanya menyimpan "mainan" mewah di garasinya. Berdasarkan catatan LHKPN, pria yang dulunya merupakan Panglima GAM ini ternyata memiliki selera tinggi dalam urusan kendaraan.

Bayangkan saja, di antara total kekayaannya yang mencapai Rp 48,3 miliar, hampir Rp 1,7 miliar dihabiskan untuk koleksi roda empat dan roda dua. Yang paling mencuri perhatian? Sebuah Harley Davidson keluaran 2014 yang nilainya mencapai Rp 700 juta. Sebuah "kuda besi" yang jelas-jelas tidak akrab dengan Pertalite.

Baca Juga: 2 Cara Buat Barcode MyPertamina untuk Beli Pertalite dan Solar Subsidi

Isi Garasi dari Gubernur Aceh Terpilih Muzakir Manaf (LHKPN)
Isi Garasi dari Gubernur Aceh Terpilih Muzakir Manaf (LHKPN)

Belum lagi deretan mobil mewahnya: Toyota Fortuner yang gagah (Rp 460 juta), Mitsubishi Triton yang tangguh (Rp 380 juta), dan Toyota Hilux yang tak kalah sangar (Rp 150 juta). Semua kendaraan ini punya satu kesamaan: mereka lebih suka "minum" bahan bakar premium ketimbang Pertalite yang jadi pokok kebijakan sang gubernur.

Ironi? Tentu saja. Bagaimana tidak, seorang pemimpin yang dengan lantang menghapus sistem QR Code untuk BBM bersubsidi, justru tidak memiliki satupun kendaraan yang menggunakan bahan bakar tersebut. Sebuah paradoks yang menggelitik, bukan?

Akankah kebijakan ini nantinya bakal diterapkan di Aceh dengan mulus? Menarik kita simak nantinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI