Kolaborasi yang sukses dapat memberikan akses ke teknologi baru, kemampuan manufaktur, dan jaringan distribusi.
Hal ini juga dapat memungkinkan Nissan untuk memperluas penawaran EV-nya dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
Pasar EV memang merupakan lanskap yang berkembang pesat, dan situasi Nissan-Honda hanya membuktikan hal ini. Kemitraan baru terbentuk hampir setiap minggu, dan yang lama runtuh hampir secepat itu.

Pergeseran ke mobilitas listrik adalah tantangan unik yang dihadapi industri otomotif sebelumnya, dan banyak perusahaan sedang berjuang untuk bertahan.
Dalam 10 tahun ke depan, banyak nama besar mungkin hilang dan dilupakan, dan bagi Nissan, menemukan mitra yang tepat sangat penting untuk mempertahankan posisinya di masa depan elektrik.
Dengan demikian, meskipun merger dengan Honda tidak jadi terlaksana, Nissan tetap optimis dan terus berusaha mencari mitra yang dapat membantu mewujudkan visinya di pasar kendaraan listrik.
Kita tunggu bagaimana perkembangan selanjutnya dari rencana kolaborasi Nissan di masa depan.