Infografis
Suara.com - Panggung IIMS 2025 di JIExpo Kemayoran baru saja disapa oleh kehadiran sang penguasa baru dunia mobil listrik. BYD, sang pionir teknologi hijau, memperkenalkan jagoan terbarunya yakni Sealion 7.
SUV compact ini memamerkan desain yang menggoda dengan jantung pacu yang ternyata tak main-main.
D balik bodi aerodinamisnya yang menggoda, tersimpan "jantung" berupa baterai raksasa 82,65 kWh. Bukan sekadar baterai biasa, teknologi ini mampu membawa menjelajah hingga 567 kilometer dalam sekali pengisian, cukup untuk road trip Jakarta-Yogyakarta tanpa perlu was-was mencari tempat charging.
Sealion 7 ini ditawarkan dalam dua varian yang bisa dipilih calon konsumen.
Baca Juga: KPK Tunggu Laporan Prabowo Soal Mobil Listrik Hadiah Erdogan
Versi Premium sudah cukup menggetarkan dengan kemampuan sprint 0-100 km/jam dalam 6,7 detik. Tapi tunggu dulu, versi Performance-nya bahkan lebih ekstrem.
Dengan sistem All Wheel Drive, mobil ini bisa melesat dari diam ke 100 km/jam hanya dalam 4,5 detik, secepat kedipan mata.
Yang menarik, BYD tidak main-main soal after sales. Mereka memberikan "tameng pelindung" berupa triple garansi yakni 6 tahun untuk kendaraan, 8 tahun untuk baterai, dan 8 tahun untuk mesin penggerak.
Belum lagi, kalian dimanjakan dengan program pemeliharaan gratis selama 4 tahun. Siapa yang bisa menolak?
Soal harga? Cukup mengejutkan. Dengan segudang teknologi canggih, Sealion 7 Premium dibanderol Rp 629 juta, sementara si kakaknya, Performance ditawarkan Rp 719 juta. Sebuah penawaran yang sulit ditolak untuk kendaraan sekelas ini.
Baca Juga: Harga BYD Sealion 7 Lebih Murah dari BYD Seal, Jarak Tempuh Tembus 567 Km
Desainnya? Wow! Garis-garis futuristik mengalir bak air terjun, menciptakan siluet yang membuat siapa pun menoleh dua kali. Interior? Jangan ditanya. Perpaduan sempurna antara kemewahan dan teknologi, menciptakan kokpit yang membuat Anda enggan turun dari mobil.
BYD Sealion 7 bukan sekadar mobil listrik. Dengan hadirnya Sealion 7, BYD tidak hanya menghadirkan mobil listrik baru, tapi juga mengubah cara kita memandang mobilitas masa depan.
