Sementara Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Hiroyuki Ueda mengatakan peluncuran HRS selaras dengan visi “Beyond Zero” sebagai pedoman Toyota mengimplementasikan inisiatif menuju netralitas karbon melalui beragam solusi teknologi.
Visi ini menjadi pedoman Toyota melakukan sejumlah upaya mencapai netralitas karbon, melalui produk, layanan, sekaligus aktivitas operasional. Tidak hanya sekedar menghilangkan emisi, namun juga memberikan dampak keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi.
“Dengan semangat Beyond Zero inilah, Toyota melangkah lebih maju dalam mencapai netralitas karbon dengan strategi multi-pathway, seperti menunjukkan Toyota Mirai Generasi 2 untuk mempromosikan teknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di Indonesia," kata Ueda.
Ueda melanjutkan bahwa Mirai sendiri memiliki arti masa depan, "menghasilkan listrik menggunakan hidrogen, dan hanya mengeluarkan uap air sebagai emisinya", tetapi di saat yang sama dengan pengisian yang hanya 3 menit bisa menempuh jarak sangat jauh.
Fasilitas HRS ini memakan investasi hingga lebih dari Rp 35 miliar dan melibatkan industri otomotif nasional, pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, dan pemangku kepentingan lainnya.
Adapun fasilitas HRS Toyota ini merupakan stasiun pengisian hidrogen kedua di Indonesia, setelah PLN meresmikan fasilitas yang sama di Senayan, Jakarta pada tahun lalu.