Suara.com - Xiaomi Auto baru saja mencapai kesepakatan dengan Hyperion Leasing (Tianjin) untuk mempromosikan ekspor mobil listrik ke pasar-pasar utama.
Sebelumnya, Xiaomi mengklaim tidak akan mengekspor mobil secara resmi selama beberapa tahun, fokus pada pasar domestik. Tampaknya, rencana perusahaan kini telah berubah.
Hyperion Leasing (Tianjin) adalah anak perusahaan dari China National Machinery Industry (Sinomach), perusahaan milik negara yang didirikan pada tahun 1997 dan dikelola langsung oleh pemerintah China.
Sinomach memiliki 160.000 karyawan, 40 anak perusahaan, dan lebih dari 200 agen layanan di luar negeri. Grup ini memiliki kehadiran pasar di lebih dari 170 negara dan wilayah.
Baca Juga: Mobil CKD, CBU, dan IKD: Ketahui Perbedaannya Sebelum Membeli
Pada 10 Februari, Sinomach mengumumkan seperti dikutip dari Car News China, bahwa anak perusahaannya, Hyperion Leasing (Tianjin), mencapai kesepakatan dengan Xiaomi Auto untuk promosi kerjasama internasional di pasar-pasar global utama.
Meskipun tidak dijelaskan pasar mana yang dianggap "utama", jelas bahwa Hyperion Leasing dan Xiaomi bertujuan untuk mengekspor kendaraan listrik ke luar negeri.
![Xiaomi SU7 Ultra. (ArenaEV)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/16/50672-xiaomi-su7-ultra.jpg)
Ekspor dan Model Xiaomi SU7
Xiaomi Auto saat ini menjual satu model di China, yaitu sedan SU7 yang sangat sukses. Diluncurkan pada 28 Maret 2024, volume penjualan kumulatifnya mencapai 139.487 unit tahun lalu.
Waktu tunggu untuk Xiaomi SU7 di China berkisar antara 22-31 minggu (5-8 bulan) setelah memesan. Permintaan untuk model ini melebihi kapasitas produksi saat ini.
Baca Juga: Menguak Mobil Misterius dari Suzuki di IIMS 2025, Bukan Fronx yang Tengah Dinanti-nanti
Namun, Xiaomi sedang membangun pabrik F2 yang akan mengurangi tekanan waktu pengiriman. Pabrik tahap kedua ini juga akan merakit model kedua Xiaomi, crossover listrik YU7.