Batal Merger dengan Honda, Siapa Penyelamat Nissan?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 11 Februari 2025 | 15:42 WIB
Batal Merger dengan Honda, Siapa Penyelamat Nissan?
Honda, Nissan dan Mitsubishi berkolaborasi untuk pengembangan kendaraan listrik (Honda Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merger yang diharapkan antara Nissan dan Honda kini tampaknya telah gagal, dengan kedua produsen mobil Jepang tersebut tidak dapat mencapai konsensus terkait persyaratan.

Nissan kini dilaporkan mencari mitra baru saat mereka menavigasi lanskap otomotif yang terus berubah di tengah krisis keuangan, seperti yang dilaporkan oleh Autobuzz Malaysia.

Foxconn Muncul sebagai Kandidat Serius

Meskipun sumber menyebutkan bahwa Nissan saat ini sedang berbicara dengan berbagai calon mitra potensial, termasuk perusahaan teknologi, Foxconn, perusahaan asal Taiwan yang dikenal sebagai produsen iPhone, muncul sebagai pesaing serius.

Baca Juga: Nostalgia Berpadu Teknologi Modern, Potret Adik dari Honda Tiger yang Tampil Menawan

Foxconn sudah memiliki kehadiran di industri otomotif melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang kendaraan listrik, Foxtron.

Perusahaan teknologi ini dilaporkan mendekati Nissan dengan tawaran pada awal Desember 2024, namun ditolak karena pembicaraan merger dengan Honda saat itu masih berlangsung.

Menariknya, Foxtron juga dipimpin oleh mantan eksekutif senior Nissan, Jun Seki, yang pernah dianggap sebagai calon penerus posisi CEO, sebelum posisi tersebut diisi oleh Uchida.

Presiden dan CEO Nissan Motor Corporation Makoto Uchida menghadiri jumpa pers terkait rencana merger Honda - Nissan di Tokyo, Jepang pada 23 Desember 2024. [AFP/Philip Fong]
Presiden dan CEO Nissan Motor Corporation Makoto Uchida menghadiri jumpa pers terkait rencana merger Honda - Nissan di Tokyo, Jepang pada 23 Desember 2024. [AFP/Philip Fong]

Tantangan dan Peluang Baru

Nilai merger Honda-Nissan yang mencapai USD 60 miliar akan menjadikan mereka produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan volume dan dianggap sebagai penyelamat potensial bagi krisis keuangan Nissan.

Baca Juga: Tesla Tersungkur, BYD Perkasa di Kandang

Perusahaan ini saat ini menghadapi pemutusan hubungan kerja global dan pengurangan produksi, dengan seorang pejabat senior sebelumnya menyatakan bahwa Nissan hanya memiliki "12 atau 14 bulan untuk bertahan."

Namun, pembicaraan merger cepat menjadi tidak bisa dijalankan karena berbagai konflik kepentingan, terutama dengan keterlibatan Renault dan Mitsubishi karena hubungan sebelumnya sebagai bagian dari Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.

Selain itu, kedua perusahaan juga tidak setuju pada konsep merger. Honda mengusulkan agar Nissan menjadi anak perusahaannya, meskipun yang terakhir mengklaim bahwa proposal tersebut menyimpang dari konsep merger awal yang akan menempatkan keduanya pada pijakan yang setara di bawah perusahaan induk bersama.

Masa Depan Nissan

Meskipun pembicaraan merger runtuh, Nissan dan Honda membentuk kemitraan pada awal 2024 untuk fokus pada pengembangan kendaraan listrik (EV) dan kecerdasan buatan (AI) sebagai respons terhadap dominasi yang semakin meningkat dari EV China.

Dengan penolakan merger ini, siapa yang akan menjadi penyelamat Nissan? Apakah Foxconn akan berhasil menjadi mitra baru yang membawa angin segar bagi masa depan Nissan? Kita tunggu saja langkah selanjutnya dari produsen mobil asal Jepang ini. Satu hal yang pasti, industri otomotif global akan terus mengamati dengan seksama perkembangan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI