Suara.com - Revolusi kendaraan listrik yang meredup membuat banyak produsen mobil harus beradaptasi dengan cepat, termasuk Porsche.
Perusahaan otomotif asal Jerman ini telah mengonfirmasi bahwa mereka akan mengembangkan varian mesin pembakaran internal dari kendaraan listrik mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penurunan penjualan dan tantangan ekonomi yang dihadapi perusahaan, menurut laporan Carscoops.
Porsche baru-baru ini mengumumkan perluasan portofolio produk mereka untuk mencakup model kendaraan dengan mesin pembakaran internal atau hybrid plug-in.
Baca Juga: Nissan Batal Merger dengan Honda? Foxconn Pasang Kuda-Kuda
![Tampilan eksterior Porsche Cayenne Platinum Edition [Newsroom Porsche].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/26/96947-porsche-cayenne-platinum-edition-01.jpg)
Meskipun tidak memberikan rincian spesifik, langkah ini diharapkan dapat memperkuat profitabilitas perusahaan dalam jangka pendek dan menengah.
Upaya ini juga mencakup fokus baru pada program Porsche Sonderwunsch (permintaan khusus) dan Porsche Exclusive Manufaktur, yang dikenal sangat menguntungkan karena menawarkan kustomisasi yang mendalam.
Namun, inisiatif ini tentu saja membutuhkan biaya tambahan yang signifikan di samping biaya pengembangan kendaraan dan baterai yang sudah mahal.
Porsche memperingatkan bahwa upaya ini dapat menyebabkan pengeluaran tambahan yang signifikan dan berdampak pada tahun keuangan 2025, dengan total biaya yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 13,4 triliun (€800 juta).
![Ilustrasi mobil Porsche. (Carswp)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/19/64133-ilustrasi-mobil-porsche.jpg)
Penurunan Penjualan dan Prediksi Masa Depan
Baca Juga: Liberty Walk Indonesia Tour 2025: Kehebohan Otomotif yang Ditunggu Pecinta Modifikasi Tanah Air
Lebih buruk lagi, Porsche juga memperkirakan penurunan penjualan yang disebabkan oleh kondisi pasar pada tahun 2025.
Perusahaan ini memproyeksikan pendapatan penjualan sebesar Rp 657,4 triliun hingga Rp 674,3 triliun (€39-40 miliar) untuk tahun tersebut.
Pengiriman kendaraan Porsche turun lebih dari 9.500 unit tahun lalu, dan perusahaan ini sebelumnya menunjuk pada situasi ekonomi China yang menantang sebagai penyebab utama.
Penjualan Panamera anjlok hingga 13%, memperburuk situasi. Investor pun tidak senang dengan kondisi ini, dan saham Porsche AG ditutup turun 6,45% menjadi sekitar Rp 943.077 (€55,94) per saham di Frankfurt.
Harapan pada Kendaraan Hybrid
![Ilustrasi mobil Porsche. (Carswp)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/19/74067-ilustrasi-mobil-porsche.jpg)
Dengan segala tantangan yang dihadapi, Porsche kini berharap pada pengembangan kendaraan hybrid untuk mengembalikan kejayaan mereka.
Pengembangan model baru dengan mesin pembakaran internal dan hybrid diharapkan dapat menarik lebih banyak pelanggan dan memperkuat posisi Porsche di pasar otomotif global.
Dengan langkah ini, Porsche berusaha menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi ramah lingkungan dan kebutuhan pasar akan kendaraan dengan performa tinggi.
Waktu akan menjawab apakah strategi ini akan berhasil membawa Porsche kembali ke puncak industri otomotif dunia.
Namun, yang pasti, langkah ini menunjukkan komitmen Porsche untuk tetap relevan dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar.