Nissan Batal Merger dengan Honda? Foxconn Pasang Kuda-Kuda

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Senin, 10 Februari 2025 | 13:50 WIB
Nissan Batal Merger dengan Honda? Foxconn Pasang Kuda-Kuda
Honda ZR-V. (Honda Jepang)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negosiasi merger yang banyak diharapkan antara Nissan dan Honda dilaporkan menemui jalan buntu. Kedua produsen mobil Jepang ini awalnya menandatangani nota kesepahaman pada Desember 2024, meletakkan dasar untuk kemungkinan merger dengan rencana mengumumkan detail lebih lanjut pada pertengahan Februari.

Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa Nissan mundur setelah mengetahui bahwa Honda lebih tertarik menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya, sebuah ide yang tidak disukai oleh kepemimpinan Nissan, menurut laporan dari Carscoops.

Nissan Menarik Diri

Nissan Note Aura. (Nissan Jepang)
Nissan Note Aura. (Nissan Jepang)

Menurut outlet media Jepang Nikkei, CEO Nissan Makoto Uchida secara pribadi memberitahukan keputusan tersebut kepada CEO Honda, Toshihiro Mibe, selama pertemuan di Tokyo pada Kamis pagi.

Sementara itu, Kyodo News melaporkan bahwa dewan Nissan telah membuat keputusan akhir sehari sebelumnya, dalam pertemuan pada hari Rabu.

Meskipun pembicaraan merger penuh telah runtuh, Honda tidak menutup kemungkinan kolaborasi di masa depan dengan Nissan, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Sumber menunjukkan bahwa kedua perusahaan masih bisa bekerja sama dalam pengembangan perangkat lunak EV dan baterai, meskipun detailnya masih samar.

Dalam menanggapi berita tersebut, seorang juru bicara Renault menyatakan bahwa perusahaan akan "dengan penuh semangat membela kepentingan Grup Renault dan pemangku kepentingannya."

Meskipun komentar ini menimbulkan beberapa pertanyaan tentang kepentingan Renault dalam hal ini, baik Nissan maupun Honda belum membuat pernyataan resmi.

Baca Juga: Liberty Walk Indonesia Tour 2025: Kehebohan Otomotif yang Ditunggu Pecinta Modifikasi Tanah Air

Untuk saat ini, kedua perusahaan tetap berpegang pada rencana awal mereka untuk mengumumkan hasil diskusi mereka pada pertengahan Februari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI