Suara.com - Pembicaraan merger yang banyak dipublikasikan antara Honda dan Nissan dilaporkan berada di ambang kegagalan.
Dua rival Jepang ini mulanya diprediksi bahwa mereka dapat segera membentuk produsen mobil terbesar ketiga di dunia dengan bergabung.
Namun laporan terbaru mengklaim bahwa Nissan berencana mengakhiri negosiasi setelah mengetahui bahwa Honda lebih tertarik pada pengambilalihan penuh alih-alih kerja sama.
Keinginan dari Honda tersebut agaknya membuat pihak Nissan gusar. Dilansir dari The Drive, disebutkan bahwa "perbedaan" ini mungkin terlalu besar untuk diatasi.
Baca Juga: Momen Lawas Iris Wullur Curhat di Dalam Mobil Kembali Viral: Ketika Laki Gue Gosipin Perselingkuhan
Poin utama perselisihan adalah bagaimana kedua produsen mobil tersebut melihat kemitraan ini.
Honda diduga meminta Nissan untuk menjadi anak perusahaannya, yang merupakan "penyimpangan dari semangat awal" diskusi.
Menurut Reuters, anggota dewan Nissan akan bertemu "dalam waktu dekat" untuk memutuskan apakah akan melanjutkan pembicaraan. Tetapi jika bukan Honda, kemungkinan besar akan ada pihak lain.
Nissan dalam dilema di mana penjualan mereka jatuh di pasar utama dan terlilit utang serius, dan masalahnya akan diperparah oleh tarif yang diancam akan diberlakukan oleh pemerintahan Trump atas barang-barang yang diproduksi di Meksiko.
Meninggalkan Honda bisa membuka peluang bagi Foxconn untuk mengejar pengambilalihan dan kembali berseteru dengan Honda, seperti yang dilaporkan akhir tahun lalu.
Baca Juga: Honda Roadsync Duo Bikin CUV e: Punya IQ Tinggi, Pemotor Makin Dimanjakan
Kali ini, Nissan mungkin tidak memiliki tawaran yang lebih menarik untuk menahan raksasa teknologi Taiwan tersebut.
Sedangkan bagi Honda, nilai pasarnya hampir lima kali lebih besar daripada Nissan, yang mungkin menjadi alasan mengapa mereka cukup berani untuk menunjukkan kekuatan korporatnya.
Sementara Nissan mengklaim memiliki rencana pemulihan, sumber mengatakan Honda telah khawatir tentang kemajuan yang dibuat.
Tidak mengherankan, saham Honda meningkat sebesar 8% di Bursa Efek Tokyo pada akhir perdagangan Rabu, sementara saham Nissan turun sebesar 4%.
Kedua perusahaan belum secara resmi mengomentari laporan tersebut atau bagaimana pembicaraan merger berlangsung, tetapi mereka sebelumnya mengatakan akan memberikan pembaruan pada pertengahan Februari.
Disinyalir bahwa Mitsubishi, yang tampaknya meninggalkan negosiasi, menerima tawaran serupa dengan Nissan yang tidak disukainya.
Dengan perkembangan terbaru ini, masa depan kolaborasi antara Nissan dan Honda masih menjadi tanda tanya besar.